BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF REMAJA.

Penelitian ini bertujuan menghasilkan bimbingan sosial yang efektif untuk mengembangkan perilaku asertif remaja. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-postest control group desain. Pengumpulan data menggunakan instrumen perilaku asertif yang meliputi aspek pikiran, perasaan, dan tindakan. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Nugraha Tahun 2015, usia 15-17 tahun, yang berjumlah 28 remaja (15 remaja berada pada kelas eksperimen dan 13 remaja berada pada kelas kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bimbingan sosial efektif untuk mengembangkan perilaku asertif remaja, dibuktikan pada peningkatan skor 10 indikator yaitu: hormat terhadap diri dan orang lain, berpikir positif, bertanggung jawab akan pendapat yang dituangkan, terbuka terhadap perubahan, percaya diri, penghargaan diri, penerimaan diri, mendengarkan orang lain, melakukan kontak mata langsung, menerima dan memberi umpan balik, sedangkan indikator yang tidak signifikan yaitu: empati, postur tubuh terbuka, dan berpartisipasi dalam pergaulan. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada berbagai pihak di antaranya program studi bimbingan dan konseling, LKSA, dan penelitian selanjutnya.;--- This research aims to produce an effective social guidance in developing assertive behavior of adolescence. The method of research used a quantitative approach with quasi-experimental research design with non-equivalent pretest-posttest control group design. Data was collected by assertiveness instrument, arranged on the aspects of thought, feeling, and action. The sample in this study were adolescence of Child Social Welfare Institution (LKSA) Nugraha 2015, aged 15-17 years, totaling 28 adolescents (15 adolescencents in the experimental class and 13 adolescencents in control class). The result of the research shows that social guidance is effective in developing assertive behavior for adolescence, proven by the increase of the ten indicators, there are: respecting themselves and others, having positive thinking, being responsible for the opinion stated, being open to a change, being confidence, having self-respect, having self-acceptance, listening to others, making direct eye contact, giving and receiving feedback, while the non-significant indicators are; showing empathy, having open body posture, and participating in the intercommunication. Recommendations are shown in the guidance and counseling study program, child welfare institution (LKSA), and further research