PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK MELALUI PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN IPS

Penelitian ini berawal dari keresahan penulis terhadap permasalahan yang terjadi di kelas VIII H SMP Negeri 20 Bandung. Permasalahan yang dijumpai adalah masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam menyampaikan gagasan. Hal ini disebabkan karena guru lebih fokus pada pembelajaran yang bersifat hapalan dan tidak kontekstual sehingga kemampuan peserta didik untuk berpikir kreatif dan kritis masih rendah. Melihat permasalahan tersebut, maka peneliti memilih penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Alternatif pemecahan masalah yang dipilih yaitu menggunakan metode problem solving. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan angket yang telah dilakukan pada siklus 1, 2, dan 3, hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) perencanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dilakukan oleh guru dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai persiapan yang dilakukan diantaranya, guru mempersiapkan RPP yang berorientasi pada peserta didik, mempersiapkan masalah yang sesuai dengan materi, serta media pembelajaran yang sesuai. 2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak hanya melatih kemampuan intelektual peserta didik, namun juga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menanggapi suatu permasalahan yang diberikan. 3) peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam memecahkan masalah dapat dilihat dari peningkatan pada setiap siklusnya, hal ini dapat dilihat dari sikap yang ditunjukan oleh peserta didik diantaranya mampu memahami, merumuskan dan menanggapi suatu masalah, berani mengemukakan pendapat, mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah yang diberikan, mampu memunculkan gagasan baru dalam menangani masalah yang diberikan serta mampu menyatakan gagasannya secara terperinci dan jelas.;---The research was based on the emergence of the issue raised at class VIII H SMP Negeri 20 Bandung. The problem encountered was students’ lack of creative thinking ability in conveying ideas. It happened because the teachers tended to focus more on rote learning and not contextual so the students have low ability to think creatively and critically. Seeing this problem, the researcher chose a classroom action research study with cycle model design developed by Kemmis & Taggart which was carried out in three cycles. The alternative to solve the problem is by using problem solving method. Based on observations, interviews, field notes, and questionnaire that have been done in cycle 1, 2 and 3, the results obtained are 1) the planning of learning activities by using problem solving method has been done well by teacher. It can be seen from various preparations, such as: the teacher prepared student-oriented lesson plans, appropriate material, as well as learned the appropriate media. 2) the implementation of learning activities was not only to train the intellectual abilities of learners, but also to train students to think critically and creatively in response to a given problem. 3) an increase in creative thinking ability of students in solving the problem can be seen from the increase in each cycle and it can be seen from the attitude shown by learners, such as, they were able to understand, formulate and respond to a problem, dared to express their opinions, capabled of using a variety of approaches in solving a given problem, were able to bring a new idea to deal with a given problem and were able to express their ideas detailed and clearly