PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Penelitian ini berjudul Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Materi Penjumlahan Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pendekatan matematika realistik pada materi penjumlahan pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV sekolah dasar. Adapun tujuan khusus penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik pada materi Penjumlahan Pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada materi Penjumlahan Pecahan. Model PTK yang dikembangkan pada penelitian ini adalah model PTK Kemmis dan Taggart. Penelitian dilakukan di kelas IV A SDN CH Bandung dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Data penelitian diperoleh melalui tes, observasi dan angket. Penerapan pendekatan matematika realistik pada siklus I belum dapat dikatakan optimal. Peneliti belum dapat menerapkan prinsip- prinsip matematika realistik dengan baik serta belum memiliki kemampuan pengelolaan kelas. Namun, dikarenakan materi pada siklus I tergolong mudah, siswa tidak menemukan hambatan yang berarti. Pada siklus II, pendekatan matematika realistik diterapkan pada Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Beda. Penerapan prinsip- prinsip pendekatan matematika realistik sudah lebih baik namun belum dapat dikatakan optimal. Selain itu, dikarenakan materi pada siklus II lebih sulit dari siklus I, siswa kesulitan dalam mengerjakan soal tes. Pada siklus III, penerapan pendekatan matematika realistik kembali diterapkan pada Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Beda. Peneliti telah menerapkan prinsip-prinsip pendekatan matematika realistik dengan optimal, dengan memberikan bimbingan yang menyeluruh, menggunakan media yang sesuai, menghubungkan konsep dengan dunia nyata yang mudah dibayangkan siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan model pemecahan masalah yang dikuasainya. Sementara itu, mengenai peningkatan hasil belajar, pada siklus I dengan rata-rata kelas 99,16 ketuntasan yang diperoleh siswa adalah 100%. Di siklus II, rata-rata kelas menurun drastis menjadi 54,16 dan ketuntasan 32,5%. Di siklus III, rata- rata kelas meningkat menjadi 94,6 dan ketuntasan belajar siswa menjadi 100%. Dengan demikian, pendekatan matematika realistik dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar sisw