KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

Kawasan Pantai Ujung Genteng berada di Kabupaten Sukabumi, kawasan tersebut memiliki akses yang relatif jauh dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di Kabupaten Sukabumi, akan tetapi memiliki arus kunjungan paling tinggi kedua diantara pantai-pantai yang ada di Kabupaten Sukabumi. Penilitian ini mengkaji karakteristik wisatawan, daya tarik wisata dan dukungan masyarakat dalam meningkatkan daya tarik wisata di Kawasan Pantai Ujung Genteng. Tujuannya untuk mengidentifikasi karakteristik wisatawan, menganalisis daya tarik wisata dan mengidentifikasi dukungan masyarakat di Kawasan Pantai Ujung Genteng. Metode yang digunakan metode deskriptif. Sampel penelitan menggunakan insidental sampling dengan 100 responden wisatawan dan 99 responden penduduk yang diambil secara proportional sampling. Analisis penelitian menggunakan analisis persentase, skala likert, dan rumus kemenarikan wisata model Fishbein dan Rosenberg (2007). Hasil penelitian menunjukkan dominasi wisatawan di Kawasan Pantai Ujung Genteng merupakan wisatawan usia produktif dengan pendapatan menengah ke atas dan di dominasi oleh wisatawan dari Jawa Barat. Keragaman daya tarik wisata meliputi wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus dengan sepuluh jenis daya tarik wisata. Keunikannya terletak pada pantai dan pemandangan alam dengan event wisata festival hari nelayan. Aktivitas yang dominan dilakukan adalah bersantai, mengambil foto atau gambar dan menikmati pemandangan. Aksesibilitas dan fasilitas memiliki kriteria cukup dalam kemenarikan daya tarik wisata. Pantai Ujung Genteng dan Pasir Putih merupakan daya tarik wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan. Bukit Teletubis dan Kokoncongan merupakan daya tarik wisata yang kurang diminati. Nilai kemenarikan wisata Kawasan Pantai Ujung Genteng yang tertinggi ada pada indikator kenangan, keindahan dan variasi daya tarik wisata, sedangkan indikator ketertibaan, kebersihan dan keamanan memiliki nilai kemenarikan terendah. Terkait sapta pesona pada aspek keramahan, kesejukan, ketertiban dan keamanan sudah optimal, sedangkan pada aspek kenangan, keindahan, dan kebersihan belum optimal