MAKNA PERUBAHAN FAKTA CERITA PADA FILMISASI CERPEN JENDELA RARA KARYA ASMA NADIA: sebuah kajian sastra bandingan

Film dalam bahasa inggris berarti movie atau moving pictures yang artinya ‘gambar yang bergerak’. Cerpen merupakan cerita yang disusun oleh teks dan tercetak. Dewasa ini, sudah banyak sekali film yang lahir hasil dari filmisasi. Filmisasi tersebut berasal dari karya sastra yang sudah dikenal masyarakat maupun belum. Filmisasi adalah transformasi sebuah karya sastra menjadi sebuah film yang artinya pengubahan dari teks verbal menjadi audio visual.Sebuah cerpen yang difilmisasi mau tidak mau akan mengalami berbagai perubahan, baik itu berupa penciutan (pemotongan unsur cerita), pelebaran (penambahan), maupun perubahan variasi yang merupakan pencampuran keduanya. Biasanya perubahan terjadi pada tokoh, alur maupun latarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fakta cerita pada proses filmisasi cerpen Jendela Rara, serta mengupas makna pada perubahan tersebut. Biasanya perubahan yang terjadi pada proses transformasi bukan tidak dengan sengaja, melainkan ada banyak faktor yang dapat mengubah fakta cerita tersebut. Salah satunya adalah adanya strategi yang digunakan dalam peralih-wahanaan. Baik itu strategi mengikuti karya sastra (setia pada cerita), mengambil konflik-konflik penting atau membuat cerita baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan antara deskripsi, analisis dan perbandingan yang memfokuskan pada unsur-unsur fakta cerita dari kedua wahana tersebut. Hasil analisis unsur fakta cerita cerpen dan film tersebut menunjukan adanya perubahan dan perkembangan. Seperti dalam alur, tokoh dan latar. Cerita dalam cerpen hanya mengangkat satu topik, yaitu keinginan seorang tokoh Rara memiliki jendela yang akibat dari keinginannya tersebut menjadi konflik cerita. Namun, dalam film dihadirkan banyak konflik yang bahkan tidak ada hubungannya dengan keinginan tokoh Rara tersebut. Disamping itu tokoh Rara dalam film pun berteman dengan seseorang di luar lingkungannya yang pada akhirnya membawa Rara menggapai impiannya. Makna dari perubahan tersebut didasari oleh situasi dan faktor penonton yang mayoritas adalah anak-anak. ---------- Film in english means “movie” or “moving pictures” which means “a moving objects”. Whilst short story constitute a story arranged by text and printed. Nowadays many movie was born by outcome from filmisation. It could be in the form of literature work that well knowed by society or none yet. Filmisation was transformation from literature into a movie which means shifted from a verbal text into an audio visual. A filmisated short story will having many changes, such as contraction (dissection of story elementary), dilation (addition), or variation shifting that added from both. Such as filmisation of JendelaRarashort story. Many changes that implying to character, storyline, as well as setting. The purpose of this research was discover transformation of story fact at short story JendelaRarafilmisation process and analyse significance at transformation. Transformation usually happened not accidentally but many factors that could changes fact of the story. Which one of them was presence of strategy used in transformation. It could be following literature work (attachedly to the story), drawing out substancial conflict or establish a new story. The research method used in this research was compounded between deskriptionanalysis and comparative that focused at story fact elements from both mode. The result of story fact and movie analysis indicate changes and dilation. As if at storyline, character and setting. Story at short story only consist of single topic, which as Rara character posessed window from her desire became conflict of story. However at the movie presented many conflict indeed have no connection from Rara’s character. Besides that Rara’s character at the story be friend with someone outside her environment that eventually brought Rara achieve her dream. Significance from those transformation based from situation and majority kids audience factor