POLA ASUH ORANG TUA DIFABEL TERHADAP ANAK YANG NORMAL: (Studi Deskriptif Terhadap Pasangan Tunanetra di Klinik Pijat Jarima Kelurahan Ledeng, Bandung)

Keluarga adalah institusi sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari anggota keluarga yaitu orang tua, anak dan anggota keluarga lainnya yang saling berinteraksi dan membentuk hubungan serta ikatan secara emosional. Keluarga juga pengemban tugas institusi pendidikan pertama bagi anak dalam mengenal nilai, menyerap norma dan memahami kehidupan sosial. Tugas mendidik inilah yang kemudian dijalankan oleh orang tua melalui penerapan pola asuhnya terhadap anak. Pola asuh idealnya diberikan orang tua secara penuh dan maksimal, akan tetapi tidak semua orang tua dapat melakukannya. Orang tua difabel mengalami kendala-kendala dalam pola asuh karena keterbatasan fisiknya. Hal ini kemudian menjadi tantangan bagi orang tua difabel untuk meraih keberhasilan pendidikan anak melalui pola asuh yang diterapkan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam sehingga dapat menggali makna dari hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pola asuh orang tua difabel terhadap anak, dari tiga keluarga secara dominan menggunakan dua pola asuh yakni pola asuh authoritarian (otoriter) dan pola asuh autoritative (demokratis) yang dikombinasikan dengan tujuan untuk saling melengkapi dalam kondisi yang dihadapi keluarga. Orang tua difabel telah menjalankan perannya sebagai pendidik, pengawas, tokoh panutan, sahabat, inspirator dan sebagai motivor bagi anaknya. Dalam penerapan pola asuh, terdapat faktor pendukung yang dominan yaitu faktor lingkungan. Selain itu juga terdapat faktor penghambat yakni orang tua difabel tidak dapat mengawasi pergaulan anak secara penuh dan tidak dapat membantu kegiatan belajar anak secara maksimal. Kendala tersebut dapat terselesaikan dengan upaya orang tua difabel yang melakukan tindakan preventif, berkonsultasi dengan orang terdekat, dan meminta bantuan orang yang dipercaya. Kata Kunci : Pola asuh, Orang tua difabel, Keluarga Family is the smallest institution in society. Family involves family member which is parent, child and another family member who interact and shape emotional relationship. First fase for children in getting education can be achieved in the family children obtain values, pervade norms and comprehend social life through family. This role is played by parent who apply parenting pattern on their children. Parenting should be given totally, but not every parent can do that. Parents who are disability have some obstacles in parenting due to physical limited. This obstacles can be parenting pattern they apply. This study is qualitative approach. This approach is purposed to get depth data so that the meaning can be obtained in this study. Data is collected through depth interview, observation and documentation. The result of this study shows that parenting pattern which is applied by disability on their children can be divided in to two patterns according to three sources in this study authoritatian pattern and authoritative pattern are combined to complete each other in some conditions. Disability have played their roles as teacher, supervisor, figure, inspirator, and motivator for their children. Besides parent, neighborhood can be dominant factor in affecting their children in parenting. Another factor can be barriers for disability is less warning on their children when they get along with their peer groups or disability can not help their children when they learn. This problem can be solved with preventive attempt, asking for help to people whom they trust. Keyword : Parenting Pattern, Parents Disability, Family