HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEP GEOSFER DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI KOTA JAMBI

Pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi merupakan suatu kemampuan pada diri peserta didik dalam ranah kognitif yang berkaitan dengan fenomena atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Kajian geosfer dalam geografi meliputi aspek lokasi, persebaran, dan interaksi antar fenomena geosfer di suatu wilayah. Pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada diri peserta didik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji 1) tingkat pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi, 2) sikap peduli lingkungan pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi, dan 3) hubungan antara tingkat pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi dengan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Negeri Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan berdasarkan tingkat eksplanasinya termasuk jenis penelitian asosiatif. Variabel penelitian ada dua, yaitu pemahaman konsep geosfer pembelajaran geografi (X) dan sikap peduli lingkungan (Y). Teknik pengambilan sampel diambil berdasarkan cluster sampling (Area Sampling) sebanyak 368 peserta didik IIS SMA Negeri di Kota Jambi dari jumlah populasi sebesar 4.597 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket. Teknik pengolahan data menggunakan software SPSS Version 21 dan korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi peserta didik SMA Negeri Kota Jambi cenderung berada pada kategori sedang dan sikap peduli lingkungan cenderung berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil pengolahan data, pada uji korelasi product moment Pearson, menunjukkan hubungan positif antara pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi dengan sikap peduli lingkungan pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi. Berdasarkan pedoman interpretasi hubungan antar variabel penelitian, tingkat hubungan kedua variabel tersebut berada pada kategori sangat rendah. Pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi merupakan suatu kemampuan pada diri peserta didik dalam ranah kognitif yang berkaitan dengan fenomena atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Kajian geosfer dalam geografi meliputi aspek lokasi, persebaran, dan interaksi antar fenomena geosfer di suatu wilayah. Pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada diri peserta didik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji 1) tingkat pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi, 2) sikap peduli lingkungan pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi, dan 3) hubungan antara tingkat pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi dengan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Negeri Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan berdasarkan tingkat eksplanasinya termasuk jenis penelitian asosiatif. Variabel penelitian ada dua, yaitu pemahaman konsep geosfer pembelajaran geografi (X) dan sikap peduli lingkungan (Y). Teknik pengambilan sampel diambil berdasarkan cluster sampling (Area Sampling) sebanyak 368 peserta didik IIS SMA Negeri di Kota Jambi dari jumlah populasi sebesar 4.597 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket. Teknik pengolahan data menggunakan software SPSS Version 21 dan korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi peserta didik SMA Negeri Kota Jambi cenderung berada pada kategori sedang dan sikap peduli lingkungan cenderung berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil pengolahan data, pada uji korelasi product moment Pearson, menunjukkan hubungan positif antara pemahaman konsep geosfer dalam pembelajaran geografi dengan sikap peduli lingkungan pada peserta didik SMA Negeri Kota Jambi. Berdasarkan pedoman interpretasi hubungan antar variabel penelitian, tingkat hubungan kedua variabel tersebut berada pada kategori sangat rendah