Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 2 Beduai kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat)

Penelitian ini berawal dari kecemasan akan kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memburuk. Jumlah penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan eksploitasi terhadap lingkungan alampun semakin bertambah. Lingkungan alam yang oleh sebagian besar manusia dimanfaatkan sebagai alat pemenuhan kebutuhan tidak mendapat balikan berupa perawatan dan pelestarian dari penggunanya. Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat memupuk kesadaran ekologi atau ecoliteracy siswa dalam memanfaatkan alam. Sumber pembelajaran yang digunakan adalah kebun karet, sumber ini pilih karena karet merupakan komoditas utama masyarakat setempat dan sangat dekat dengan kehidupan siswa sehingga sangat mudah menghubungkan pembelajaran dengan berbagai fenomena dalam kehidupan siswa yang berhubungan dengan sumber pembelajaran tersebut, dalam upaya meningkatkan ecoliteracy siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas pada kelas VII SMP Negeri 2 Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Desain penelitian menggunakan model yang dikembangkan Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahap dalam setiap tindakannya yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang dirancang peneliti bersama guru mitra meliputi skenario pembelajaran, materi, metode pembelajaran, bentuk evaluasi yang terdiri dari lembar kerja kelompok siswa dan tes hasil belajar serta format penilaian yang berpijak pada kompetensi ecoliteracy (pengetahuan (head), sikap (heart), tindakan (hands), dan keyakinan (spirit)) yang kesemuanya termuat dalam RPP ini, melalui pendekatan saintifik dapat meningkatkan ecoliteracy siswa. Dari pembelajaran dengan memanfaatkan sumber pembelajaran dan pendekatan yang dipilih, ecoliteracy siswa untuk ranah pengetahuan (head) meningkat yang terlihat dari penguasaan pengetahuan siswa tentang pemanfaatan, perawatan, dampak ekspolitasi yang tidak bijaksana dan solusi atas dampak tersebut semakin utuh. Sikap (heart) siswa juga menunjukkan peningkatan ecoliteracy, mereka memiliki kekhawatiran akan berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dan menyadari bahwa pemanfaatan yang mereka lakukan terhadap karet harus berlandaskan kesadaran lingkungan (ecoliteracy). Penguasaan pengetahuan dan perubahan sikap ini siswa tunjukkan dalam tindakan (hands), mereka sudah tidak lagi melakukan penyadapan karet pada tanaman yang belum siap sadap, tidak lagi memaksakan penyadapan lebih dari emapt kali dalam seminggu, tidak pula memberi perangsang lateks yang berlebihan serta tidak merendam lateks atau membuang limbah lateks ke sungai. Siswa semakin meyakini (spirit) bahwa alam merupakan bagian dari ciptaan Tuhan yang wajib mereka jaga dan lestarikan keberadaannya. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pembelajaran dengan memanfaatakan kebun karet sebagai sumber pembelajaan melalui pendekatan saintifik di mana siswa diajak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan hasil temuannya, meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Sumber pembelajaran dan pendekatan ini juga meningkatkan nilai rata-rata kelas, persentase daya serap dan ketuntasan belajar sehingga menjadikan pembelajaran IPS semakin bermakna. This research begins with anxiety that environmental conditions are increasingly deteriorating. Increasing the number of residents impacted in the exploitation of the natural environment. Natural environment by human beings largely utilized as a means of they needs do not receive feedback likes of maintenance and preservation form from its users. Seeing these conditions, the need for a learning that can foster students' awareness of ecology or ecoliteracy in exploiting nature. Learning resources used is rubber plantation, the source of this selected because the rubber is the main commodity of the local community and very close to the student life so it is very easy to connect the learning with a kinds of phenomena in the lives of students which is associated with the learning resources, in an effort to improve student’s ecoliteracy. The method used in this research is a classroom action research in class VII SMP Negeri 2 Beduai, the Sanggau district, of West Kalimantan. The research design using a model developed by Kemmis and Taggart which are consisting of four stages in every action such as; the planning, implementation, observation and reflection. The results of this research indicate that researchers designed instructional design in partner with the teachers include learning scenario, materials, teaching methods, evaluation form consists of worksheets and test groups of students learning outcomes and assessment format which is based on ecoliteracy competence (knowledge (head)), attitude (heart), actions (hands), and faith (spirit) all of which are contained in this lesson plan,that through a scientific approach can improve student’s ecoliteracy. Learning by utilizing learning resources and approach chosen, ecoliteracy students to the realm of knowledge (head) rises as seen from the students' mastery of knowledge about the use, maintenance, impact unwise exploitation and solutions to the impact of the more intact. Attitude (heart) students also showed an increase ecoliteracy, they have concerns about environmental damages which occurred in the vicinity and realized that they were doing against the use of the rubber must be based on environmental awareness (ecoliteracy). Mastery of knowledge and change attitudes of students demonstrate in action (hands), they are no longer doing the tapping of rubber in plants that are not yet ready tapping, tapping no longer impose over to four times a week, nor giving a fillip latex excessive and do not soak the latex or dispose of waste into the river. Students are increasingly convinced (spirit) that nature is a part of God's creation which they shall keep and preserve its existence. This study also shows that learning by utilizing rubber plantations as a learning source through a scientific approach in which students are invited to observe, ask, gather information, reason and communicate its findings, increase student interest and engagement in learning. Learning resources and this approach also increases the value of the average grade, the percentage of absorption and mastery the learning so as to make learning of social study more meaningful