PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kecilnya pengeluaran belanja modal dibandingkan dengan pengeluaran belanja lainnya pada Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan APBD untuk Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat sampai Triwulan III 2012 realisasi pendapatan APBD-nya mencapai 80,6% dan realisasi penyerapan belanja hanya 55,9% yang lebih banyak berasal dari realisasi belanja pegawai (68,4%) dengan realisasi belanja modal hanya 30%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi pendapatan asli daerah dan belanja modal, serta untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah terhadap belanja modal pada Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknis analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pendapatan asli daerah dan belanja modal pada Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2010-2012 mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. Hanya satu kota yang mengalami penurunan belanja modal selama tiga tahun berturut-turut. Terdapat delapan Kabupaten/Kota yang sempat mengalami penurunan belanja modal di tahun 2011 kemudian naik kembali di tahun 2012. Disisi lain terdapat satu kota yang mengalami penurunan belanja modalnya di tahun 2012. Pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap belanja modal Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Artinya semakin tinggi pendapatan asli daerah maka belanja modal akan semakin tinggi This research is fore grounded by the insufficient number of capital expenditure outcome in compare with other outcomes in Districts of West Java. This fact could be illustrated by the percentage of capital expenditure to the total of local expenditure in 2012. Capital expenditure had just reached 20,67% from the total outcomes of Districts in West Java, meanwhile the rest outcomes which was 79,33% was expenditure outside capital expenditure. The purpose of this research is to identify the description of own source revenue and capital expenditure, and also to identify the influence of own source revenue and capital expenditure in Districts in West Java. Method used by this research is descriptive method by using analysis simple linear regression technique. The population of this research are the whole Districts in West Java and taken by using saturated sample technique. The result of this research shows that own source revenue and capital expenditure in Districts of West Java in period of 2010-2012 has increased. Only one District for capital expenditure has decreased for three years, eight Districts has also decreased in 2011, but it increased again in 2012. While one District decreased in 2012. Own source revenue has positively influenced the capital expenditure in Districts of West Java. In other word, own source revenue and capital expenditure were parallel increased