PENERAPAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN NILAI DEMOKRASI SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Melalui Model Role Playing pada Kelas X-E MIIA SMA Negeri 5 Bandung

Penelitian ini didasari hasil pra penelitian yang dilakukan di kelas X-E MIIA di SMA Negeri 5 Bandung. Berdasarkan hasil pra penelitian masalah yang ditemukan yaitu rendahnya kesadaran nilai demokrasi siswa kelas X-E MIIA dalam pembelajaran PKn. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru kurang efektif, sehingga peneliti menerapkan metode Value Clarification Technique (VCT). Penelitian ini memiliki rumusan masalah: Bagaimana guru merancang persiapan, menerapkan serta kendala dan upaya apa yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan metode VCT untuk meningkatkan kesadaran nilai demokrasi siswa kelas X-E MIIA SMA Negeri 5 Bandung. Djahiri (1979: 115) mengemukakan bahwa Value Clarification Technique (VCT) merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan dan menggali atau mengungkapkan nilai-nilai tertentu dari siswa, termasuk nilai-nilai demokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan metode PTK. Subyek penelitian ini siswa kelas X-E MIIA SMA Negeri 5 Bandung yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data dengan proses penyeleksian, validasi data, dan interpretasi data yang dilengkapi persentase. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: (1). Perencanaan pembelajaran dilakukan melalui tahapan menentukan kompetensi dasar dan materi pokok agar penerapan penelitian dapat di sesuaikan dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Selanjutnya peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang coba sedang di selesaikan oleh peneliti (2). Kondisi awal pembelajaran PKn kelas X-E MIIA sebelum diterapkan model pembelajaran VCT memiliki tingkat kesadaran nilai demokrasi yang rendah, yaitu sebanyak 48% (3). Penerapan model VCT sudah berhasil dilaksanakan dengan baik, guru menerapkan langkah-langkah VCT dengan benar (4). Peningkatan kesadaran nilai demokrasi siswa setelah diterapkan model VCT meningkat, hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat setiap siklusnya. Siklus 1 menunjukan 48 % dengan kategori “cukup” dan siklus II 74% dengan kategori “baik”. Keaktifan siswa di dalam kelas juga meningkat. (5). Kendala yang dihadapi yaitu guru masih canggung diawal penerapan model, dan kebanyakan siswa merasa malu untuk mememerankan suatu adegan tertentu. (6). Upaya untuk mengatasi kendala yaitu guru merefleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Guru menciptakan suasana kelas yang hangat dan juga kekeluargaan yang akrab . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu model pembelajaran VCT mampu meningkatkan kesadaran nilai demokrasi siswa kelas X-E MIIA SMA Negeri 5 Bandung dalam pembelajaran PKn