PENERAPAN MODEL PAKEM BERBASIS HYPNOTEACHING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS: Kuasi eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Semester Ii Smpn 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Tahun Ajaran 2013/2014

Berdasarkan fakta empiris terdapat enam alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini, yakni: (1) kompetensi menulis dinilai lebih sukar daripada kompetensi berbicara; (2) proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang telanjur berada dalam stigma yang membosankan; (3) pembelajaran sastra yang semakin terpinggirkan; (4) kurangnya variasi model pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai puisi; (5) kesulitan siswa dalam memahami materi puisi; dan (6) pentingnya peran puisi dalam tumbuh kembang karya sastra. Penelitian ini bermaksud mengajukan alternatif model pembelajaran sebagai solusinya yaitu model PAKEM berbasis hypnoteaching yang dapat diimplementasikan untuk menstimulasi daya imajinatif dan kreatif siswa dalam menulis puisi bebas prismatis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasieksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas hasil belajar siswa pada materi menulis puisi bebas. Desain penelitian menggunakan desain The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, angket, dan tes. Implementasi model PAKEM berbasis hypnoteaching menggunakan teknik pembelajaran yang khas, yaitu teknik mirror neuron, teknik pacing dan leading, teknik pertanyaan ajaib, teknik relaksasi, yelling, teknik jam emosi, permainan Kabayan berkata, senam otak, teknik jalan pintas, teknik ajarkan dan puji, teknik masukkan ke kepala, pemberian penghargaan (reward) berbentuk lambang jempol dan cap berbentuk bintang, serta penggunaan media musik instrumental. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji paired sample t-test menunjukkan hasil t hit 10,602 > t tab 2,030 dalam taraf signifikansi 0,00 t tab 1,994 dalam taraf signifikansi 0,00 < α = 5%. Artinya, terdapat perbedaan yang siginifikan antara hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran model PAKEM berbasis hypnoteaching dengan hasil belajar siswa yang tidak diberi pembelajaran model PAKEM berbasis hypnoteaching pada pembelajaran menulis puisi bebas. Peneliti merekomendasikan agar model PAKEM berbasis hypnoteaching dapat diimplementasikan di dalam dunia pendidikan kemudian dikembangkan dan dipertajam kembali dalam penelitian-penelitian ilmiah berikutnya demi tercapainya kesempurnaan di dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang model pembelajaran Bahasa Indonesia. Based upon the empirical facts, there are six reasons in doing this study as background: (1) writing skills is considered more difficult than speaking skills, (2) the process of teaching Indonesian language in a boring condition, (3) the literary teaching is setting more aside, (4) lack of varied teaching models on poetry, 5) the students find it hard to learn about poetry, and 6) the importance of poetry in a literary development. This study is aimed at proposing an alternative model by using a hypnoteaching-based model to stimulate the student’s imagination and creativity in writing those prismatic blank verses. This study uses a quantitative approach with quasi-experiment and purposive sampling to know how effective the students are in writing blank verses. The study design uses pre-test and post-test design called as The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. The data collection technique uses documents, observation, questionnaires, and tests. The researcher uses a reflection neuron technique, pacing and leading, magic questions technique, relaxation, yelling, emotional times technique, Kabayan’s words game, brain gym, shortcut technique, teaching and complimenting technique, encoding technique, simple rewards with thumbs-up and stars symbols, and instruments. The study result shows with paired sample t-test t count 10,602 > t figure 2,030 and significance 0,00 t figure 1,994 and significance 0,00 in a long range less than α = 5%. The results make a difference between the eight graders in D SMPN 2 Jalancagak with a direct model and the eight graders in F SMPN 2 Jalancagak with the hypnoteaching-based PAKEM model. The researcher recommends this model to be implemented in education and developed for the next studies to be scientifically more perfect, particularly as a model in teaching Indonesian language