PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN

Pembelajaran IPA pada hakikatnya merupakan pembelajaran dengan pengalaman langsung untuk dapat mengembangkan keterampilan siswa.Namun pada kenyataannya berdasarkan hasil wawancara, para guru lebih banyak menggunakan metode ceramah/konvensional dimana siswa belajar melalui guru sebagai pusat pembelajaran.Dari permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa khususnya keterampilan berpikir kritis.Model learning cycle 5e merupakan model yang dapat meningkatkan salah satu keterampilan yang penting dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar khususnya kelas IV pada materi perubahan lingkungan. Dalam model learning cycle 5e terdapat 5 fase pembelajaran, yaitu engagement(pembangkit minat), exploration(mengeksplorasi), eksplanation (menjelaskan), elaboration(penerapan), dan evaluation(penilaan). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan desain penelitiannya kelompok pretest-postest. Siswa-siswa kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Selatan yang termasuk kelompok sedang merupakan populasi penelitian.Adapun sampel dari populasi tersebut adalah siswa kelas IV SD Negeri Gudangkopi I dan SD Negeri Palasari. SD Negeri Gudangkopi merupakan kelas eksperimen dan SD Negeri Palasari merupakan kelas kontrol..Instrumen yang dipakai yaitu tes keterampilan berpikir kritis, skala sikap dan lembar observasi kinerja guru. Hasil penelitian yang didapatkan dengan taraf siginifikansi α = 0,05 menunjukkan penggunaan model learning cycle 5e dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis lebih baik dibandingkan penggunaan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: model learning cycle 5e, berpikir kritis, perubahan lingkungan