PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

Dalam pembelajaran passing bervariasi pada chest pass permainan bola tangan pada siswa kelas V SDN Panyingkiran II, ditemukan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa sehingga hasil belajar siswa belum maksimal. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Panyingkiran II, berdasarkan hasil tes passing bervariasi hanya 9 siswa yang dinyatakan tuntas dari 24 siswa. Ditemukan beberapa penyebab masalah diantaranya adalah rendahnya pemahaman siswa mengenai permainan bola tangan dan kurang kreatifnya guru dalam penyajian pembelajaran permainan bola tangan, sehingga siswa mudah mengalami jenuh dan bosan karena pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes, ternyata sebagian besar siswa tidak tuntas dari apa yang diharapkan. Salah satu cara peneneliti guna meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang mengacu pada model spiral penelitian tindakan kelas (PTK) oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dimulai dengan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu lembar observasi kinerja guru dan observasi aktivitas siswa, lembar wawancara, lembar tes dan catatan lapangan. Selanjutnya, data yang terkumpul diolah dan dianalisis. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dengan menerapkan model passing bervariasi pada chest pass dalam meningkatkan permainan bola tangan. Hasil belajar siswa kelas V SDN Panyinkiran II mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan meningkatnya siswa yang dinyatakan tuntas pada setiap siklusnya. Pada data awal penelitian hasil tes belajar passing bervariasi yang tuntas yaitu 5 siswa (20,8%), pada siklus I menjadi 15 siswa (62,5%), pada siklus II meningkat menjadi 19 siswa (79,2%) dan pada siklus III meningkat kembali menjadi 22 siswa (91,7%) yang mampu melakukan passing bervariasi yang baik. Keberhasilan ini dapat terbukti dengan menerapkan model pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan