HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL, MOTIVASI KERJA DAN HARAPAN GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA JAYAPURA SELATAN

Rendahnya mutu pendidikan di Papua yang berimplikasi langsung secara nasional dewasa ini dihadapkan pada masalah besar dan rumit dalam era melinium ketiga yang sarat dengan tantangan dan kompetititif. Rendahnya mutu pendidikan nasional menurut Sidi (2003), merupakan kausalitas dari timbulnya permasalahan-permasalahan lain yang cukup mendasar di bidang pendidikan, dan berkontribusi cukup besar terhadap rendahnya mutu sumber daya manusia Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi dan mengantisipasi rendahnya mutu pendidikan yang salah satu di antaranya adalah dengan meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran variabel bebas dan variabel terikat (X1, X2, dan X3, dengan Y) dan hubungan secara secara sendiri-sindiri maupun secara dengan kinerja guru SMP Negeri di Jayapura Selatan. Penelitian ini bersifat noneksperimen. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di di Jayapura Selatan yang berjumlah 109 orang. Dengan menggunakan perumusan Slovin banyaknya anggota sampel yang diambil berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling dengan undian. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan model skala Likert. Data dianalisis dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kecerdasan spiritual tergolong cukup tinggi, motivasi kerja guru tergolong rendah, kepemimpinan kepala sekolah juga rendah atau kurang sesuai dengan harapan guru, dan begitupun kinerja guru tergolong rendah, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kinerja guru, sumbangan efektif sebesar 47,0 %, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru, sumbangan efektif sebesar 43,7 %, (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harapan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, sumbangan efektif sebesar 32,2 %, dan (5) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara kecerdasan spiritual, motivasi kerja guru, harapan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di di Jayapura Selatan dengan sumbangan efektif sebesar 61,8 %. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual, motivasi kerja guru, dan harapan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di di Jayapura Selatan secara terpisah maupun simultan