PENGGUNAAN MEDIA TUSUK PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN PERSEBARAN HASIL SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBAHARUI DI PROPINSI JAWA BARAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PASAREAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN

Kemampuan siswa dalam memahami persebaran hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbarui di Jawa Barat di kelas IV SDN Pasarean Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang belum mencapai pada tingkat yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan pada saat pembelajaran siswa tidak terlibat aktif, karena pembelajaran lebih didominasi oleh guru dan guru kurang menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih jelas. Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media tusuk puzzle. Media puzzle digunakan karena media ini sesuai dengan karakteristik anak SD yang masih berpikir konkret, sehingga memudahkan siswa untuk menerima materi. Selain itu puzzle digunakan sebagai materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat karena menawarkan sebuah tantangan yang harus dilaksanakan dengan berhasil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi, soal, pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Selanjutnya, data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi, member check, expert opinion dan audit trail. Melalui penggunaan media tusuk puzzle dalam pembelajaran persebaran hasil SDA yang dapat diperbarui di Jawa Barat, hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasarean mengalami peningkatan. Pada data awal siswa yang tuntas sejumlah 9 orang (42,9%), siklus I siswa yang tuntas naik menjadi 14 orang (67%), siklus II naik menjadi 19 orang (90,4%), dan hanya 2 orang (9,6%) yang dinyatakan belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tusuk puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persebaran hasil SDA yang dapat diperbarui di Jawa Barat pada siswa kelas IV SDN Pasarean. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah rekomendasi bahwa penggunaan medai tusuk puzzle merupakan suatu alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang persebaran hasil SDA di Jawa Barat pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar