PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Sindangraja dan SDN Panyingkiran III di Kecamatan Sumedang Utara)

Pembelajaran matematika di SD dilakukan bukan hanya memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi juga mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki siswa. Dipilihnya pembelajaran pecahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, menumbuhkan respon positif siswa, dan meningkatkan motivasi siswa untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di Kecamatan Sumedang Utara pada kelompok unggul, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas IV SD Negeri Sindangraja sebagai kelompok eksperimen dan siswa SD Negeri Panyingkiran III sebagai kelompok kontrol, Kabupaten Sumedang. Instrumen yang digunakan adalah soal tes, angket respon siswa, observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata data pretes dan data postes pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji-U. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata data pretes dan data postes kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-U. Berdasarkan hasil perhitungan gain, kelompok kontrol mencapai 0,18 dan kelompok eksperimen mencapai 0,31. Berdasarkan hasil uji-U diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran pecahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang mengikuti pembelajaran pecahan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Siswa juga memberi respon positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 82,8%. Faktor yang mendukung dalam pembelajaran pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu kesiapan guru dan kesiapan siswa. Adapun faktor yang menghambat dalam pembelajaran pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu siswa yang mengganggu temannya. Berdasarkan data tes hasil kemampuan komunikasi matematis siswa dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV di Sumedang Utara pada materi pecahan. Disarankan dalam pembelajaran guru dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa