PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN

Selama ini indikator ketercapaian tujuan pembelajaran hanya berorientasi pada hasil belajar saja. Padahal ada beberapa keterampilan lain yang dapat dan perlu dikembangkan pada siswa Sekolah Dasar (SD), diantaranya keterampilan berpikir kritis yang diperlukan siswa untuk dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) khususnya pada materi perubahan lingkungan. Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada peningkatan keterampilan berpikir kritis seta hasil belajar pada kelompok unggul, sedang, dan asor pada siswa SD kelas IV setelah diterapkannya model PBM dalam pembelajaran mengenai perubahan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah Mixed Methods atau metode yang menggabungkan dua data (kualitatif dan kuantitatif) dalam suatu penelitian. Strategi yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah strategi triangulasi konkuren, dimana pengambilan kedua data dilakukan dalam satu waktu serta pengkomparasian dua data tersebut dilakukan pada saat masing-masing data telah dianalisis. Populasi dalam kegiatan penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Kecamatan Sumberjaya. Sedangkan yang menjadi sampel pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas IV A di SDN Panjalin Kidul I Kecamatan Sumberjaya. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini berupa lembar tes keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar, lembar observasi serta catatan lapangan. Penghitungan statistik pada kegiatan penelitian ini menggunakan software Minitab versi 13. Setelah dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Sminov, salah satu data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, sehingga dilakukan uji non-parametrik mann-whitney. Penghitungan uji mann-withney menunjukkan p-value untuk hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar karena p-value yang diperoleh < 0,05. Setelah dihitung nilai N-Gain, diketahui bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar pada kelompok unggul, sedang dan asor. Hal ini dilihat dari hasil uji one way Anova yang dilakukan yaitu sebesar 0,001. Peningkatan keterampilan berpikir kritis mengalami perbedaan untuk masing-masing kelompok, terlihat dari hasil uji one way Anova yaitu p-value sebesar 0,020. Peningkatan hasil belajar serta keterammpilan berpikir kritis ini dikarenakan adanya peningkatan motivasi yang dimiliki oleh siswa serta partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dilihat dari peningkatan partisipasi siswa pada pertemuan pertama dan kedua, karena jika dibandingkan dengan pertemuan pertama partisipasi siswa lebih baik pada saat pertemuan kedua