PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dilatarbelakangi oleh rendahnya skor siswa setelah dilakukannya kegiatan observasi pada materi bilangan pecahan, yaitu dibawah KKM 65. Pembelajaran matematika yang monoton dan guru sebagai center pembelajaran sehingga banyak siswa yang tidak menyukai. Siswa masih belum bisa memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, terumata pecahan berpengebut tidak sama. Dengan latar belakang tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada materi bilangan pecahan. Berdasarkan permasalah tersebut, tujuan peneliti yang akan dicapai dengan menerapkan model STAD ini adalah : 1) untuk mengetahui perencanaan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa, 2) untuk mengetahui pelaksanaan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa, 3) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. STAD adalah model kooperatif yang mudah diaplikasikan, STAD diawali dengan membagi siswa ke dalam kelompok kecil secara heterogen, guru menjelaskan materi, siswa mengerjakan LKS kelompok, kemudian materi dibahas kembali dan mengerjakan LKS individu tanpa boleh saling membantu dan memberikan penghargaan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan MC Taggart. Pada kegiatan penelitian ini terdapat tiga siklus dengan dua kali pertemuan dalam setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Lembang dengan jumlah siswa 37 orang. Instrument dalam penelitian ini adalah tes yaitu soal-soal dan non tes berupa lembar observasi terbuka dan angket. Hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ini terlihat kerjasama antar siswa, diskusi kelompok dan meningkatnya hasil belajar. Terlihat pada siklus I rata-rata yang diperoleh 74,7 dengan ketuntasan belajar mencapai 67,64%, siklus II rata-rata yang diperoleh 85,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,11% dan rata-rata pada siklus III diperoleh 89,4 dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 97,2%. Jadi dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD hasil belajar siswa dapat meningkat. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini mudah sekali diterapkan pada mata pelajaran apapun, terutama pelajaran matematika terutama dengan jumlah siswa yang banyak. Agar penelitian mendapatkan hasil yang memuaskan, alangkah lebih baik sebelum menentukan model yang akan digunakan, sebaikanya dilihat terlebih dahulu akar permasalahnnya sehingga akan memepermudah dalam menerapkan model tersebut. Pada penelitian selanjutnya, hendaknya model STAD ini diterapkan pada materi yang lebih sulit lagi terutama bahasan tentang bilangan pecahan. Kata kunci : Bilangan Pecahan, Hasil Belajar dan Kooperatif Tipe STA