PENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PEMBINAAN DAN PENYULUHAN INDUSTRI KECIL: Studi Tentang Proses Pembelajaran Terhadap Pengusaha Industri Kecil Kain Besurek Di Kotamadya Bengkulu

Penelitian ini mengetengahkan topik "Penerapan Konsep Pendidikan Luar Sekolah Dalam Pembinaan dan Penyuluhan Industri Kecil" (Studi Tentang Proses Pembelajaran Terhadap Pengusaha Industri Kecil Kain Besurek di Kotamadya Bengkulu). Fokus penelitian mengacu kepada permasalahan pokok yaitu "Bagaiamana Proses Pembelajaran PLS Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengusaha Industri Kecil Kain Besurek di Kotamadya Bengkulu". Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawaneara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama maupun setelah semua data terkumpul. Sedangkan subjek yang diteliti adalah individu pengusaha industri kecil pengrajin kain besurek yang berjumlah tiga kelompok. Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan konsep pendidikan luar sekolah dalam pembinaan dan penyuluhan industri kecil diajukan pokok-pokok pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana para sumber belajar menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha industri kecil kain besurek ?. 2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran terhadap pengusaha industri kecil kain besurek ?. 3. Bagaimanakah hasil dan dampak proses pembelajaran PLS dalam memberikan pembinaan dan penyuluhan industri kecil kain besurek ?. Kondisi dan situasi industri kecil kain besurek di Kotamadya Bengkulu mampu menghadapi persoalan tenaga kerja, walaupun perkembangannya belum mengalami kemajuan yang berarti, kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap usaha industri kecil kain besurek semakin besar. Penelitian ini juga berhasil mengungkapkan beberapa temuan yaitu : pembinaan dan penyuluhan terhadap industri kecil kain besurek proses penyelenggaraannya berjalan lancar, walaupun diakui belum mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Keadaan ini merupakan implikasi dari pengelolaan program pembelajaran yang belum dilaksnakan secara terarah, terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan program yang telah disusun oleh Kanwil Perindustrian Propinsi Bengkulu, dengan menggunakan pendekatan psikososial. Dilihat dari hasil dan dampak pembinaan dan penyuluhan berdasarkan konsep PLS, cukup mengembirakan yaitu terjadinya perubahan sikap ditandai dengan tampilnya kemampuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil yang dicapai oleh para pengusaha, yaitu berkisar antara 40 % sampai dengan 50 % sebagaimana telah peneliti gambarkan pada tabel 16 tesis ini