Hubungan Antara Sosialisasi Etnis Dan Prasangka Etnis Pada Emerging Adulthood Ditinjau Dari Dua Etnis : Jawa Dan Tionghoa

Sebagai dua etnis besar di Indonesia perbedaan yang ada antara etnis Jawa dan Tionghoa, dapat memancing timbulnya prasangka. Prasangka etnis adalah pemikiran seseorang mengenai kelompok lain. Prasangka dapat bersifat negatif, ketika seseorang menaruh curiga dan tidak percaya terhadap kelompok. Dapat juga bersifat positif, ketika seseorang berbaik sangka terhadap kelompok. Subjek penelitian berjumlah 116 mahasiswa emerging adulthood dari Fakultas Ekonomi Universitas X dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Y. Pengambilan data menggunakan angket prasangka diadaptasi dari Pettigrew dan Meerteens (1995) oleh Coryn, dkk (2004), dan angket sosialisasi etnis berdasarkan aspek-aspek sosialisasi etnis oleh Srisiuni (sitat dalam Probowati, 2010). Data dideskripsikan dengan distribusi frekuensi, tabulasi silang, dan dummy regression. Nilai uji dummy regression menunjukkan sig=0,000 dengan korelasi positif, adanya hubungan antara sosialisasi etnis dengan prasangka etnis. Perbedaan tingkat prasangka etnis dipengaruhi oleh etnis dan lingkungan. Prasangka tertinggi dimunculkan oleh etnis Tionghoa Universitas X sebagai etnis minoritas, hal tersebut sesuai dengan teori identitas sosial Tajfel & Turner (1979). Berdasarkan hasil, diharapkan orang tua dapat memahami pentingnya soialisasi etnis, sehingga dapat memperkecil tingkat prasangka subjek. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melanjutkan penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat mengungkap dinamika fenomena secara objektif