ANALISIS FINANSIAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA OLEH MASYARAKAT DESA SUMBER URIP DI TAMAN WISATA ALAM BUKIT KABA BENGKULU

Pengembangan wisata alam mempunyai pengaruh yang sangat baik bagi perkembangan objek wisata di daerah karena mampu meningkatkan perekonomian daerah, untuk memastikan pengembangan wisata alam sejalan dengan konsep pemanfaatan secara lestari, pengembangan wisata alam harus mampu menyajikan pelayanan berkualitas kepada pengunjung dalam melakukan rekreasi. Bengkulu merupakan salah satu Provinsi di Sumatera yang memiliki potensi wisata alam yang sangat indah. Salah satu wisata alam di Provinsi Bengkulu yaitu Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Taman Wisata Alam Bukit Kaba dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dan bekerja sama dengan masyarakat Desa Sumber Urip yang membentuk BUMDes Urip Jaya untuk membantu pengelolaan dan pengembangan wisata di Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Pihak BUMDes Urip Jaya membantu pengembangan wisata TWA Bukit Kaba secara optimal dengan pengadaan infrastruktur pendukung yang dapat menambah daya tarik terhadap pengunjung di Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Keberlanjutan dan pengembangan oleh BUMDes Urip Jaya sebagai pihak yang terkait langsung dapat dikatakan bahwa pengembangan kawasan wisata secara finansial harus mendatangkan keuntungan pihaknya. Penilaian ini penting untuk menambah pengetahuan mengenai nilai jasa rekreasi hutan yang masih sedikit dan diperlukan informasi yang lebih banyak untuk perencanaan pengembangan yang lebih baik ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai willingness to pay (WTP) pengunjung Taman Wisata Alam Bukit Kaba Bengkulu dan mengetahui kelayakan finansial BUMDes Urip Jaya di Taman Wisata Alam Bukit Kaba Bengkulu. Penelitian ini dilakukan di pokdarwis Taman Wisata Alam Bukit Kaba dan dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2020. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan 2 teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan kuesioner kepada pengunjung dan pengelola. Jumlah responden ditentukan dengan cara purposive sampling. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 45 responden (100%) bersedia membayar penambahan atau kenaikan tarif tiket masuk Taman Wisata Alam Bukit Kaba untuk pengadaan infrastruktur pendukung lainnya. Nilai rata-rata WTP sebesar Rp 12.333,33 per orang perkunjungan yang berarti nilai yang didapatkan BUMDes Urip Jaya sebesar Rp 6.333 per orang. Analisis kelayakan finansial untuk pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba oleh BUMDes Urip Jaya menunjukkan bahwa nilai NPV untuk harga tiket Rp 6.500 sebesar Rp 320.659.530 dan harga tiket Rp 6.333 sebesar Rp 454.591.606 (positif), nilai IRR untuk harga tiket Rp 6.500 yaitu 26,75% dan harga tiket Rp 6.333 yaitu 32,92% (lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan 9,75%), nilai Net B/C untuk harga tiket Rp 6.500 yaitu 1,14 daan harga tiket Rp 6.333 yaitu 1,19 (lebih besar dari satu). Sehingga secara finansial dapat memberikan keuntungan atau layak dan dapat dilaksanakan