KEDUDUKAN DAN FUNGSI NASKAH KITTA USSULU

Naskah Kitta Ussulu yang dikemas dalam kesusastraan Bugis berbentuk prosa. Naskah ini termasuk dalam golongan naskah kitab yang di dalamnya membicarakan masalah ketauhidan. Naskah Kitta Ussulu ditulis dalam bahasa Arab aksara Arab, bahasa Bugis aksara Arab yang dikenal dengan aksara Arab Serang serta bahasa Bugis aksara Lontara. Naskah Kitta Ussulu dalam masyarakat Bugis berfungsi ganda yaitu fungsi naskah yang terdiri dari buku pegangan dalam keluarga, benda yang mendatangkan keuntungan, serta sebagai warisan. sedangkan teksnya berfungsi riligius, sosial, informasi, hiburan serta pengantar tidur.Naskah merupakan salah satu peninggalan masa lalu dalam bentuk tulisan yang tersebar di seluruh Nusantara dalam berbagai bahasa dan aksara yang digunakan. Bahasa dan aksara yang dimaksud sebagaimana dikatakan Munawar (1996:8) naskah-naskah tersebut ditulis dengan bermacam-macam aksara dan bahasa daerah di Indonesia, mulai yang kuno sampai yang baru. Misalnya, aksara Arab - berbahasa Aceh; aksarai Arab- berbahasa Sunda, Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain; Aksara Batak (surat pustaha)- berbahasa Batak; aksara Arab berbahasa Melayu; aksara Rencong / Ka-Ga-Nga/lncung Jambi - berbahasa Rejang/jambi; aksara Lampung - berbahasa Lampung; aksara Sunda - berbahasa Sunda; aksara Jawa - berbahasa aksara Madura/Carakan Madura - berbahasa Madura; aksara\ud Bali - berbahasa Bali; aksara Jejawan - berbahasa Sasak; aksara Lontarak - berbahasa Bugis, Makasar; aksara Latin-berbahasa Melayu. Selain itu, ada pula naskah-naskah dalam bahasa-bahasa daerah di Maluku, Nusa Tenggara, Irian dan sebagainya