PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 TURI

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui keterlaksanaan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Turi, (2) mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Turi dalam pembelajaran IPA dengan model Problem Based Learning (PBL), dan (3) mengetahui respon peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Turi terhadap model Problem Based Learning (PBL) yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Turi sebanyak 32 orang. Instrumen pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja peserta didik. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar observasi keterlaksanaan PBL, lembar observasi kemampuan berpikir kritis, soal test evaluasi kemampuan berpikir kritis, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes tertulis, dan angket. Data penelitian ini berupa data keterlaksanaan pembelajaran, kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran, dan kemampuan kognitif peserta didik dalam IPA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan n-gainscore dan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) keterlaksanaan model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) di kelas VII C SMP Negeri 1 Turi pada materi Pencemaran Lingkungan pada siklus I diperoleh persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 79% termasuk dalam kategori baik dan pada siklus II diperoleh persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 100% termasuk dalam kategori sangat baik, (2) kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Turi pada siklus I dan siklus II meningkat setelah pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan rerata persentase ketercapaian indikator berturut-turut sebesar 61,2% termasuk kategori “cukup” dan 91,4% termasuk kategori “sangat baik”, dan (3) pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning mendapat respon “Baik” dengan persentase 78% dari peserta didik