Model Penilaian Emosi Peserta Didik Sekolah Dasar

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model penilaian emosi peserta didik sekolah dasar, mengidentifikasi karakteristik kualitas instrumen penilaian emosi peserta didik sekolah dasar dan memperoleh informasi hasil penilaian emosi peserta didik sekolah dasar berdasarkan penerapan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan Design and Development (D&D). Prosedur pengembangan terdiri dari enam fase yakni: identifikasi masalah, penetapan tujuan, desain dan pengembangan model, pengujian model, evaluasi hasil pengujian model dan penyebaran model. Penelitian ini dilaksanakan di 9 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis Inter-Rater Kappa Cohen dan analisis Goodness of Fit dengan menggunakan Mokken Scalability Analysis (MSA). Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa model penilaian emosi peserta didik terdiri dari enam aspek emosi yaitu: ketakutan, rasa marah, kesedihan, kebosanan, kegembiraan dan keingintahuan. Model tersebut terdiri dari 16 indikator dan 60 item amatan. Model penilaian emosi terdiri atas kisi-kisi, instrumen, petunjuk penggunaan, pedoman penskoran dan pedoman interpretasi hasil. Model penilaian emosi telah valid dan reliabel berdasarkan pengujian inter-rater melalui statistik Kappa Cohen dengan rata-rata koefisien Kappa sebesar 0.82 atau berada dalam kategori Almost Perfect serta telah fit berdasarkan analisis skalabilitas Mokken. Hasil penilaian emosi oleh guru adalah: ketakutan peserta didik sekolah dasar berkisar pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Rasa marah peserta didik berkisar pada tinggi, sedang dan rendah. Kesedihan peserta didik berkisar pada kategori sedang dan rendah. Kebosanan peserta didik berkisar pada kategori sedang dan rendah. Kegembiraan peserta didik berada pada kategori tinggi. Keingintahuan peserta didik berkisar pada kategori tinggi dan sedan