Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan teaching factory dengan aspek: (1) context, (2) input, (3) process dan (4) product yang dilaksanakan oleh SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang. Penelitian evaluasi ini menggunakan model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1986) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian dalam evaluasi ini yaitu 50 siswa peserta dan 12 fasilitator dalam pelaksanaan teaching factory. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan ialah observasi dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam penilitian berupa lembar observasi dan angket dengan menggunakan skala Likert. Acuan penilaian yang dipakai adalah penilaian acuan patokan (PAP). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan teaching factory dari aspek konteks dengan responden fasilitator sebesar 25,75 (80,47%) dan dari aspek siswa sebesar 12,96 (81%) masuk kategori sangat baik; (2) pelaksanaan teaching factory dari aspek input dengan responden fasilitator sebesar 50,33 (83,89%) dan siswa sebesar 33,48 (69,75%) masuk kategori sangat baik; (3) pelaksanaan teaching factory dari aspek proses dengan responden fasilitator sebesar 46,58 (83,19%) dan siswa sebesar 25,82 (80,69%) masuk kategori sangat baik; (4) pelaksanaan teaching factory dari aspek produk dengan responden fasilitator sebesar 26,50 (82,82%) dan siswa sebesar 19,82 (82,59%) masuk kategori sangat baik; (5) Pencapaian soft skills siswa secara umum jika ditinjau dari aspek kontek, input, proses dan produk sebesar 68,80 (71,74%) masuk kategori baik. Evaluasi pelaksanaan teaching factory secara keseluruhan di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang adalah sangat baik