Penerapan Model Pembelajaran Berpusat Siswa pada Pemecahan Masalah dan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Asam Basa Kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan, Bantul

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains (KPS) dan pemecahan masalah(PM) antara siswa kelas XI SMAN 2 Banguntapan yang belajar dengan Model Pembelajaran Berpusat Siswa dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction pada materi Asam-Basa. Perbedaan KPS dan PM dianalisis baik secara simultan (multivariat) maupun secara terpisah (univariat). Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen dengan teknik purposive sampling. Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh siswa SMA N 2 Banguntapan kelas XI tahun ajaran 2016/2017. Kelas kontrol dan kelas eksperimen dipilih berdasarkan kesetaraan varians skor kemampuan awal. Masing-masing kelas terdiri dari 27 siswa. Pengukuran KPS dilakukan melalui observasi dan tes tertulis. Aspek KPS yang diukur ialah observasi, mengukur, mengkontruksi tabel, merancang percobaan, inferensi, dan komunikasi. PM diukur melalui tes tertulis dengan proses kognitif C2, C3, C4 pada dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. Uji MANOVA dilakukan untuk menguji hipotesis multivariat. Uji ANOVA digunakan untuk menentukan adakah perbedaan signifikan pada pemahaman konsep secara univariat antara kedua kelas. Untuk variabel KPS, perbedaan pada kedua kelas ditentukan melalui uji U-Mann Whitney sebab data tidak berdistribusi normal. Selain itu, pada setiap aspek KPS dan setiap sub-materi PM dilakukan uji U-Mann Whitney. Sub-materi tersebut ialah teori asam-basa, pH asam kuat, pH asam lemah, pH basa kuat, pH basa lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada PM dan KPS siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2) siswa di kelas eksperimen memiliki KPS lebih baik daripada siswa di kelas kontrol, signifikan terutama pada keterampilan merancang langkah kerja dan observasi; (3) siswa di kelas eksperimen memiliki performa PS lebih baik secara signifikan dibandingkan siswa di kelas kontrol. Rerata PM di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol pada setiap sub-materi, namun perbedaan yang signifikan terlihat pada sub-materi pH asam kuat dan pH basa lemah