Perilaku Tasawuf Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Judul ini berusaha mengidentifikasi secara detail tentang bagaimana perilaku­ perilaku Gus Dur yang bemuansakan tasawuf ataupun sufistik. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode pendekatan deskripsi analitis. Pada dasamya dalam corak pemikiran Gus Dur, ia lebih dapat dikategorikan sang pemikir yang prototipe (serba bisa), maksudnya tidak harus pada satu konsentrasi pemikiran. Berbagai pengaruh tak menjadikan Gus Dur tertuju pada satu konsentrasi pemikiran, dan itulah Gus Dur sang prototipe dan selalu kelihatan dinamis. Ia dikategorikan sang post-tradisionalisme, pemaduan tradisionalis kultural dan dapat dikategorikan liberalism yang pemikirannya terpengaruh oleh pemikiran barat, oleh sebab itu mengapa Gus Dur dikatakan seorang tokoh prototipe. Lebih lanjut bahwa beberapa keputusan Gus Dur mengenai sikapnya disinyalir banyak yang lebih dekat kepada pola seorang sufistik yang sangat kontroversial dalam mengungkapkan pendapat. Beberapa sikap Gus Dur dalam hal sosial keagamaan menjadikan dirinya menjadi orang yang banyak menyanjungnya dan tidak luput juga ada yang mencelanya. Namun dari segala aspek perilaku Gus Dur yang serba kontroversi dari kalangan santri bahwa ia diindikasi menganut paham aliran Malamatiyah, yaitu selalu menunjukkan watak apa adanya, dan kadang menunjukkan sikap kontroversial yang tak disukai orang, namun dibalik semua itu temyata banyak orang yang tidak bisa langsung menangkap maksud yang diinginkan oleh Gus Dur