PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu komoditas utama bagi pengusaha perkebunan di wilayah Indonesia termasuk provinsi Bengkulu. Luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit maka dibutuhkan bibit yang banyak dengan kualitas yang baik. Untuk mendapatkan bibit kelapa sawit yang baik maka dibutuhkan media tanam yang baik dengan ketersediaan unsur hara yang cukup dan porositas tanah yang baik. Pasir memiliki porositas yang baik namun memiliki kandungan hara yang rendah. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dalam pembibitan maka dibutuhkan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanam dan dosis pupuk kascing untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terbaik serta mendapatkan interaksi antara komposisi media tanam dan dosis pupuk kascing untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021 hingga bulan April 2021 yang berlokasi di gang Juwita, Kandang Limun, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu komposisi media tanam yang terdiri dari 3 macam perbandingan pasir dan tanah yaitu 1 pasir : 2 tanah, 1 pasir : 3 tanah dan 1 pasir : 4 tanah. Faktor kedua yaitu dosis pupuk kascing yang terdiri dari 4 taraf yaitu 50, 75, 100 dan 125 g/polybag. Dari hasil penelitian, terdapat interaksi yang tidak nyata antara perlakuan komposisi media tanam dan dosis pupuk kascing. Komposisi media tanam 1 pasir : 2 tanah memberikan rata-rata akar terpanjang yaitu 35,79 cm dan perbandingan media tanam 1 pasir : 3 tanah menunjukkan nilai volume akar terbaik yaitu 3,79 mL. Pemberian dosis pupuk kascing optimum yaitu 85, 20 g/polybag dengan panjang akar 28,5 cm