Evaluasi Jalur Hijau di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan Pendugaan Potensinya Untuk Konservasi Jenis Pohon dan Penyerapan Karbon

Peningkatan kosentrasi CO di udara khususnya pemanasan global diwilayah perkotaan dapat dikendalikan dengan menerapkan sistem ruang terbuka hijau yang baik yaitu dengan cara menerapkan jalur hijau jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan tanaman dan mengetahui jenis pohon dan potensi serapan karbon pada tanaman yang terdapat pada jalur hijau jalan di Kota Palembang serta potensi serapan karbon pada tanaman yang seharusnya ditanam pada jalur hijau di Kota Palembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2015. Metode yang digunakan adalah Survei dengan mencatat dan mengukur semua jenis tanaman yang mengisi sisi badan jalur hijau jalan terpilih dengan pengumpulan data antara lain meliputi data primer yaitu mencatat dan mengukur diameter serta tinggi pohon yang mengisi jalur hijau jalan dan mencatat jenis pohon yang mengalami kerusakan baik itu disebabkan oleh faktor biotik maupun abiotik. 2 Hasil penelitian ini ditemukan 26 Jenis tanaman di jalur hijau jalan Kota Palembang. Jenis tanaman yang paling banyak ditemukan di Kota Palembang yaitu tanjung (Mimusops elengi) dengan persentase 24,20 %. Potensi jumlah tanaman yang seharusnya ditanam di jalur hijau jalan Kota Palembang sebanyak 9272 tanaman. Evaluasi kesehatan tanaman terdapat lima jalur hijau jalan yang mengalami kerusakan yaitu pada jalan Basuki Rahmat, jalan Demang Lebar Daun, Jalan Gubernur H.A.Bastari, jalan Kolonel H Burlian dan jalan Ahmad Yani. Estimasi dan potensi serapan karbon di Kota Palembang 65,8 ton/ha dan 34,25 ton/ha. Sedangkan potensi serapan karbon pada tanaman yang seharusnya ditanam kembali pada jalur hijau jalan di Kota Palembang ialah sebesar 89 ton/ha. Pemanfaatan lahan pada jalur hijau jalan di Kota Palembang cukup baik, akan tetapi perlu diperhatikan kembali pemanfaatan sisi badan jalan, dikarenakan masih banyak sisi badan jalan yang masih kosong. Sehingga dapat ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan sisi badan jalan yang masih kosong tersebut dengan menanam jenis tanaman yang mempunyai fungsi lebih, baik itu berfungsi sebagai instrinsik yaitu ekologi maupun sebagai ekstrinsik (estetika)