PENGARUH RESIDU PUPUK KOMPOS TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN HASIL TANAMAN JAGUNG

Residu pupuk kompos merupakan sisa-sisa dari bahan pupuk kompos yang masih memberikan unsur hara kedalam tanah untuk kebutuhan tanaman. Pupuk kompos dalam jangka panjang dapat memperbaiki sifat kimia tanah, namun dapat menurunkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung karena unsur hara yang ada didalam tanah sudah habis terserap oleh tanaman sebelumnnya. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tahun 2014 dengan memanfaatkan residu pupuk kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efek residu pupuk kompos terhadap sifat kimia tanah dan hasil jagung. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2015 di Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan uji lanjut BNT (beda nyata terkecil) dengan dosis pupuk kompos 0 ton Ha -1 setara dengan 0 kg 36 m setara dengan 18 kg 36 m -2 , 10 ton Ha -1 setara dengan 36 kg 36 m -2 -2 , , 15 ton Ha setara dengan 54 kg 36 m -2 dan 20 ton Ha -1 setara dengan 72 kg 36 m -2 . Setiap perlakuan diberikan pupuk mutiara NPK 75 kg ha -1 atau 25 % dari dosis anjuran 300 kg Ha Pupuk kompos dan pupuk NPK ini sudah diaplikasikan pada penelitian sebelumnnya (Tulaini, 2014). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga jumlah satuan percobaan 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu pupuk kompos tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung antara lain : tinggi tanaman jagung, biomassa serta sifat kimia tanah : pH, kadar air, Al-dd, H-dd, P 2 0 5 , C-organik, dan N-total tanah, namun berpengaruh nyata terhadap bobot pipilan kering. Residu pupuk kompos dengan dosis 5 ton Ha sebesar 2.033 ton Ha -1 -1 menghasilkan bobot pipilan kering jagung 7.32 kg 36 m , biomassa 2.42 kg 36 m -2 atau sebesar 0.672 ton Ha dan tinggi tanaman jagung 90.47 cm. -1 5 ton Ha -1 -1 . -2 -1 ata