PENGARUH LAMA PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK MUTU MINYAK ATSIRI AMPAS KULIT JERUK KALAMANSI

Ampas jeruk kalamansi merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari industri sirup kalamansi. Limbah olahan sirup jeruk kalamansi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk yang berjual nilai tinggi. Limbah ampas kulit jeruk kalamansi dapat dimanfaatkan untuk produksi minyak atsiri. Minyak atsiri sangat diperlukan dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, pestisida alami, dan juga dikenal sebagai bibit minyak wangi. Salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan rendemen dan mutu minyak atsiri yaitu lama penyulingan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh lama penyulingan terhadap rendemen dan mutu minyak atsiri ampas kulit jeruk kalamansi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ampas kulit jeruk kalamansi dan beberapa bahan kimia yang digunakan untuk analisa. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yaitu lama penyulingan 3 jam, 3,5 jam, 4 jam, 4,5 jam dan 5 jam. Langkah�langkah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sortasi ampas kulit jeruk kalamansi dari kotoran seperti biji, daun dan lain-lain. Lalu dilakukan pengeringan dengan menggunakan YSD selama 3 hari untuk mengurangi kadar air bahan. Selanjutnya dilakukan destilasi uap dengan 1 set alat destilasi. Data yang didapat dianalisis dengan metode ANOVA dan Uji DMRT menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyulingan memberikan pengaruh nyata terhadap perolehan rendemen. Lama penyulingan 5 menghasilkan rendemen yang tertinggi sebesar 0,87%. Lama penyulingan berpengaruh tidak nyata terhadap karakteristik mutu minyak atsiri ampas kulit jeruk kalamansi berupa berat jenis berkisar 0,799 - 0,817, bilangan asam 0,93 mg-KOH/g – 1,21 mg-KOH/g bilangan ester 32,12 – 33,66 dan kelarutan alkohol 96% yaitu 1:8 – 1:10 larut dalam keadaan jernih