PENGARUH SUPLEMENTASI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus) DAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER YANG DIBERI PAKAN BERPROTEIN RENDAH

Biaya produksi ternak unggas yang mencapai 70%, memaksa ahli perunggasan mencari solusi untuk menekan biaya yang dikeluarkan. Salah satu cara menurunkan biaya produksi adalah dengan pemberian pakan berprotein rendah. Selain menurunkan biaya, pemberian pakan berprotein rendah dapat menurunkan polusi akibat ekskresi nitrogen yang berlebihan tetapi berdampak negatif terhadap peningkatan kadar lemak dalam daging yang menyebabkan meningkatnya bau amis daging. Pemberian pakan berprotein rendah mengurangi asam-asam amino yang dibutuhkan, untuk menjaga kualitas karkas dan daging yang meliputi warna, rasa dan bau. Ekstrak daun katuk (EDK) kaya ß-karoten sebagai zat aktif warna karkas dan daging. Untuk lebih mengoptimalkan kualitas ayam broiler perlu ditambahkan feed additive. Tepung kunyit (TK) diketahui sebagai pewarna alami yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan serta dapat menghilangkan bau pada makanan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung kunyit (Curcuma domestica) terhadap karakteristik organoleptik daging broiler yang diberi pakan berprotein rendah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (pakan berprotein 19% tanpa disuplementasi ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit (TK)), P1 (Pakan berprotein 17% disuplementasi 4,5 g EDK/kg + 0,5% TK), P2 (Pakan berprotein 17% disuplementasi 4,5 g EDK/kg + 1% TK), P3 (Pakan berprotein 15% disuplementasi 4,5 g EDK/kg + 0,5% TK), P4 (Pakan berprotein 15% disuplementasi 4,5 g EDK/kg + 1% TK). Ayam broiler umur 14 hari sebanyak 60 ekor didistribusikan ke dalam 20 petak kandang perlakuan secara acak. Pada umur 35 hari, 4 ekor sampel ayam broiler pada setiap perlakuan diseleksi berdasarkan berat badan, untuk diukur variabel warna daging dan diuji secara organoleptik yang meliputi bau, rasa dan tingkat kesukaan terhadap daging. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa suplementasi EDK dan TK tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap warna, rasa, bau tingkat dan kesukaan panelis terhadap daging broiler. Rataan warna daging yang diberi pakan protein rendah yang disuplementasi EDK dan TK yaitu P1 (2,38), P2 (2,13), P3 (2,00) dan P4 (2,38) lebih rendah dibanding P0 (2,63) sebagai kontrol yang diberi pakan protein normal. Rasa daging P0 (3,06) berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan P3 (3,07) dan P4 (3,03), tetapi lebih rendah dibanding P1 (3,14), P2 (3,18). Bau P0 (3,30) berpengaruh tidak nyata (P>0,05) dengan P1 (3,03), P2 (3,32), P3 (3,06) dan P4 (3,22). Tingkat kesukaan panelis P0 (3,09) berbeda tidak nyata dengan dibanding P1 (3,18), P2 (3,18), P3 (3,11) dan P4 (3,24). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun katuk dan tepung kunyit pada pakan berprotein rendah mampu mempertahankan penurunan warna daging dan mencegah peningkatan bau. Pemberian tepung kunyit sebanyak 1% mendapatkan nilai rataan tertinggi pada uji rasa dan tingkat kesukaan