PENGARUH PROPORSI DAGING KAMBING DAN DAGING AYAM TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK SOSIS

Daging kambing sangat berpotensi untuk diolah menjadi sosis karena daging kambing memiliki kandungan zat besi, potasium dan tiamin yang lebih tinggi, dan memiliki lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan sapi dan domba. Sedangkan daging ayam memiliki serat otot yang halus dan lembut, yang pada umumnya digunakan sebagai olahan masakan masyarakat sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi pengaruh proporsi daging kambing dan daging ayam terhadap sifat fisik dan organoleptik sosis. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 hahi dimulai pada tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan tanggal 18 Desember 2015, Bertempat di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan percobaan yang dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan P1 (Sosis daging kambing 75% disubstitusi daging ayam 25%), P2 (Sosis daging kambing 50% disubstitusi daging ayam 50%), P3 (Sosis daging kambing 25% disubstitusi daging ayam 75%) dan dengan masing-masing perlakuan diulang empat kali. variabel yang diamati meliputi kualitas fisik ( susut masak, daya mengikat air, pH), dan uji organoleptik (bau, rasa, warna, tekstur,dan penerimaan umum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji fisik (susut masak, pH dan DMA) menujukan bahwa tidak ada pengaruh nyata dalam perlakuan P1 (Sosis daging kambing 75% disubstitusi daging ayam 25%), P2 (Sosis daging kambing 50% disubstitusi daging ayam 50%), P3 (Sosis daging kambing 25% disubstitusi daging ayam 75%). Dan sebaliknya terjadi pada uji organoleptik warna (1,97-3,08) rasa (3,65-3,97) aroma (3,10-3,88) dan tekstur3,15-3,80) terdapat perbedaan sangat nyata. Namun, secara umum sosis daging kambing dan daging ayam dapat diterima oleh paneli