PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA BEBERAPA DOSIS LUMPUR KELAPA SAWIT DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR

Degradasi lahan pertanian yang dialami Indonesia disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik dalam jumlah besar dan secara terus menerus dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi akibat ketergantungan petani akan pupuk anorganik yang semakin besar dan sulit untuk dihilangkan yang akibatnya kondisi kesuburan tanah semakin menurun. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan mengganti atau mengurangi penggunaan pupuk sintetik dengan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan membandingkan peranan kombinasi pupuk lumpur kelapa sawit dan pupuk organik cair dengan pupuk sintetik terhadap kesuburan tanah dan memperoleh dosis lumpur kelapa sawit dan konsentrasi pupuk organik cair yang dapat menggantikan pupuk sintetik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis.Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari- Maret 2017 di Kebun Percobaan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Tanah yang digunakan adalah tanah Ultisol yang berasal dari area Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Benih jagung manis yang digunakan yaitu varietas Jambore yang ditanam pada media polybag yang berisi 10 kg dan disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor tunggal terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Apabila terdapat pengaruh nyata pada perlakuanyang diuji dengan anlisis keragamanmaka dilakukan uji lanjut dengan perbandingan nilai rata-rata melalui Uji Kontras pada taraf 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapemberian kombinasi lumpur kelapa sawit dan pupuk organik cair mampu mensubtitusikan peranan pupuk sintetik sebesar 50% sebagai sumber hara dan mampu meningkatkan kesuburan tanah.Perlakuan K 1 C (150 g/polybag (15 ton/ha) + 50% pupuk organik cair) dan ditambahkan setengah pupuk sintetik mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang tidak berbeda nyata dengan pupuk sintetik (P 1 1 )