ANALISIS PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING DI TINGKAT PEDAGANG PENGECER DI KOTA BENGKULU

Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi yang besar dalam PDB Indonesia dan menjadi salah satu komponen pembangunan nasional dalam menuju swasembada pangan guna mengentaskan kemiskinan. Pentingnya peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional diantaranya: sebagai penyerap tenaga kerja, menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sumber devisa, bahan baku industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya. Peran sektor pertanian Provinsi Bengkulu memiliki distribusi yang cukup tinggi terhadap PDRB. Data statistik pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki kontribusi sebesar 32.96 persen terhadap PDRB Provinsi Bengkulu. Komoditi hortikultura di Provinsi Bengkulu khususnya Kota Bengkulu saat ini banyak mengalami perubahan permintaan setiap tahunnya. Kota Bengkulu sendiri hanya menerima pasokan luar dan dalam Provinsi Bengkulu, salah satunya adalah pasokan cabai yang mana tingkat permintaannya di Kota Bengkulu sangat tinggi. Harga cabai merah keriting sangat berfluktuatif, hal ini tidak terlepas dari adanya pengaruh permintaan yang terjadi di pasar dan terus mengalami perubahan seiring pula dengan memasuki hari-hari besar seperti hari raya islam, natal dan tahun baru. Dari sisi permintaan menunjukkan bahwa permintaan akan cabai merah khususnya cabai merah keriting cukup tinggi di Kota Bengkulu. Permintaan konsumen terhadap cabai merah keriting dipengaruhi oleh banyak hal, seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang dapat menjadi barang substitusi atau komplementer, jumlah penduduk dan pendapatan konsumen. Pedagang pengecer dalam penelitian ini adalah pedagang yang menjual produk langsung ke konsumen. Pedagang pengecer tersebut memperoleh cabai dari pedagang besar yang berasal dari berbagai daerah, ada yang lokal maupun dari luar daerah Provinsi Bengkulu. Pedagang pengecer melakukan fungsi pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan pedagang pengecer kepada pedagang besar. Kegiatan penjualan dilakukan pedagang pengecer kepada konsumen akhir. (Anonim, 2013). Dalam sektor pertanian, terdapat beberapa faktor yang dapat memepengaruhi tingkat permintaan yaitu jumlah permintaan pedagang pada hari sebelumnya. harga cabai merah keriting, harga cabai hijau, harga cabai rawit dan harga bawang merah. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 3 orang pedagang yang mempengaruhi pasar. Dari 3 orang pedagang tersebut diperoleh data sebanyak 90 data yang diambil selama 30 hari ( 1 bulan). Penelitian ini dilakukan mulai dari Juni-Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan cabai merah keriting di tingkat pedagang pengecer di Kota Bengkulu dan bagaimana elastisitas permintaannya. Data yang digunakana adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari data BPS, jurnal, dan literatul yang berkaitan dengan penelitian. Bentuk data yang digunakan adalah data panel yang merupakan data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan yang mempengaruhi permintaan cabai merah keriting di tingkat pedagang pengecer adalah jumlah permintaan pedagang pengecer pada hari sebelumnya dengan tingkat kepercayaan 95%, sedangkan harga cabai merah keriting, harga cabai hijau, harga cabai rawit dan harga bawang merah tidak berpengaruh terhadap permintaan cabai merah keriting di tingkat pedagang pengecer d Kota Bengkulu. Oleh karena itu, pedagang akan melihat permintaan pada hari sebelumnya untuk menentukan permintaan cabai merah keriting pada hari berikutnya kepada pedagang pengumpul. Sedangkan untuk nilai elastisitas harga diperoleh sebesar 0,66 artinya adalah inelastis, maka perubahan harga cabai merah keriting tidak berpengaruh terhadap permintaan cabai merah keriting di tingkat pedagang pengecer di Kota Bengkulu. Cabai rawit dan cabai hijau merupakan barang substitusi dengan nilai elastisitas 0,47 dan 0,91. Dan bawang merah merupakan barang komplementer dari cabai merah 12 keriting dengan nilai elastisitas sebesar -0,40. Dan cabai merah keriting merupakan barang kebutuhan pokok. Kata Kunci: Cabai Merah Keriting, Permintaan, Pedagang Pengecer, Elastisitas (Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)