PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP PEMBUATAN AKTA SECARA MELAWAN HUKUM

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui tanggung jawab Notaris kepada pihak yang dirugikan terhadap pembuatan akta secara melawan hukum, (2) Mengetahui sanksi terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran dalam hal pembuatan akta secara melawan hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu jenis penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah pertanggungjawaban Notaris terhadap pembuatan akta secara melawan hukum dapat dikenakan pertanggungjawaban secara perdata ketika Notaris dalam menjalankan jabatannya terbukti melakukan pelanggaran. Akta Notaris yang batal demi hukum tidak menimbulkan akibat untuk memberikan penggantian biaya, ganti rugi atau bunga kepada pihak yang tersebut dalam akta. Penggatian biaya, ganti rugi atau bunga dapat digugat terhadap Notaris harus dengan para pihak yang menghadap Notaris. Notaris yang terbukti melakukan pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya, baik sanksi dari segi Hukum Administrasi, Hukum Perdata, maupun Hukum Pidana. Saran dalam penelitian ini adalah Seharusnya sebagai seorang Notaris harus memahami hukum secara baik dan benar dalam pembuatan akta. Notaris harus lebih berhati-hati, lebih teliti, lebih profesional, lebih memperhatikan dan berlandaskan atas peraturan atau ketentuan hukum yang berlaku, agar terhindar dari segala resiko sanksi. Sehingga hasil produk hukumnya berkualitas dan tidak mengakibatkan kerugian bagi pihak lain. Dalam hal ini, diperlukan peran serta dari masyarakat untuk mengawasi dan senantiasa melaporkan tindakan Notaris yang dalam melaksanakan tugas jabatannya yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku kepada Majelis Pengawas Notaris setempat