KORUPSI DALAM FILM SEBELUM PAGI TERULANG KEMBALI (Analisis Semiotika John Fiske pada Film Sebelum Pagi Terulang Kembali, Karya Sutradara Lasja. F. Susatyo)

Korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang selalu menjadi sorotan publik dalam penyelenggaraan pemerintah dan negara. Berbagai penanganan yang bersifat pencegahan dilakukan negara agar tindak pidana korupsi tidak terjadi lagi. Tindakan pencegahan korupsi dilakukan dengan sosialisasi kepada masyrakat dalam berbagai media, seperti mengadakan diskusi, pembuatan slogan, pembuatan iklan, hingga kampanye melalui media Film. Film yang digunakan pemerintah daam rangka kampaye anti korupsi adalah Film “S ebelum P a gi Terulan g Kembali”. Film yang di produseri M. Abduh Aziz dan di sutradarai Lasja F. Susatyo yang dirilis pada 8 Mei 2014 di Indonesia. Peneliti dalam hal ini tertarik meneliti pesan pesan mengenai korupsi yang direpresentasikan dalam Film Sebelum Pagi Terulang Kembali. Pada penelitian ini peneliti menggunakan meotode analisis semiotika John Fiske. Model semiotika John Fiske adalah model semiotika 3 level dalam proses analisisnya, dimana pada tahap pertama adalah level realitas, kedua level representasi, dan terakhir adaah level ideologi. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan 1 level saja dalam tahap analisisnya, yakni level realitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Film Sebelum Pagi Terulang Kembali menyampaikan pesan mengenai proses terjadinya korupsi dari awal hingga akhir. Korupsi dimulai dari keinginan kehidupan mewah tanpa kejujuran, korupsi kemudian akan mengubah kehidupan seseorang dengan cepat, hingga pada akhirnya setiap pelaku kejahatan korupsi akan berhasil diungkap