Independensi Media Dalam Pemilukada Gubernur Bengkulu 2015 (Studi kasus kebijakan Redaksi Radar Bengkulu dan Media Online Kupas Bengkulu.com)

Media massa di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan ini sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi yang turut berperan dalam perubahan dan banyaknya media massa yang baru. Kebijakan redaksi sangat berperan di suatu lembaga media masa yang dijadikan patokan dasar untuk membimbing tindakan dan wewenang yang dibutuhkan, untuk mencapai tujuan dari suatu lembaga media massa akan independensinya terkait pemberitan yang akan dipublikasikan atau tidak dipublikasikan atas dasar mudah di intervensi dari pihak-pihak maupun kelompok yang memiliki kepentingan di dalam suatu media tertentu. Untuk mengetahui kebijakan redaksi terkait independensi media dalam menjalankan fungsi pertanggung jawab sosial pada pemilukada Gubernur Bengkulu 2015 maka peneliti mengambil dua media yang ada di Provinsi Bengkulu yaitu media cetak Radar Bengkulu dan media Online Kupas Bengkulu.com. Peneliti menggunakan teknik wawancara dan analisis berita yang telah dibuat oleh dua media tersebut agar dapat melihat independensi media terhadap berita berimbang yang dibuat, apakah telah menjalankan fungsi tanggung jawab sosial. Hasil penelitian peneliti di lapangan melihat bahwa Radar Bengkulu tidak independen dibandingkan Kupas Bengkulu.com terhadap pemberitan pasangan calon Gubernur Bengkulu yang sudah dibuat, Radar Bengkulu memberitakan pasangan calon Gubernur Ridwan-Sultan dengan pemberitaan perbayar maka dari itu Radar Bengkulu masih masih mementingkan kepentingan bisnis saja dan juga porsi berita di Radar Bengkulu tidak berimbang dilihat dengan porsi pemberitan yang dibuat, sedangkan untuk Kupas Bengkulu.com lebih independen karena hasil berita yang dibuat atas pemberitaan Ridwan-Sultan tergolong porsinya sama, hanya saja Kupas Bengkulu.com hanya menggunakan satu narasumber saja yang mengakibatkan keraguan terhadap berita tersebut, media online masih mementingkan kecepatan dibandingkan keakuratan, karena apabila tidak cepat maka pemberitaan yang lagi hangat dapat didahului oleh media lainnya. Kata kunci : Independensi Media dan Kode etik jurnalistik