ANALISIS KETERKAITAN PRODUKSI PADI DAN IMPOR BERAS DI INDONESIA

Beras yang merupakan makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia, tentu permintaan konsumsi beras setiap tahunnya pun meningkat. Konsumsi beras pada tahun 2003 109,7 kilogram per kapita per tahun tetapi tahun 2004 rata-rata konsumsi beras naik darastis menjadi 138,81 kilogram per kapita per tahun, tahun 2005 naik menjadi 139,15 kilogram per kapita per tahun. Ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhi permintaan masyarakat memaksa pemerintah untuk melakukan beberapa tindakan salah satunya yaitu kebijakan impor beras, Sebagai Negara agraris, dengan luas wilayah yang membentang dari sabang sampai marauke, Indonesia ternyata masih dihadapkan pada kenyataan sebagai Negara pengimpor komoditi primer seperti beras. Ketidak mampuan pemerintah dan petani dalam mengendalikan produksi beras, sejak dari produksi, distribusi dan pengelolaan pasca panen menyebabkan lemahnya daya saing komoditi pangan Indonesia. Jika pemerintah masih saja terus melakukan importer beras dampaknya akan terlihat pada permintaan beras lokal, karena harga jual berasa kan menurun atau murah. Petani Indonesia yang mayoritas berasal dari daerah miskin dan hidup dalam kondisi kurang berkembang tentu akan kesulitan untuk meningkatkan produksi padi jika biaya produksi terus menerus menurun. Adapun tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara produksi padi dan impor beras di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Model analisis yang digunakan adalah Kauslitas Granger. Dari hasil estimasi model Kausalitas granger terdapat hubungan kausalitas satu arah, Berarti impor beras pada tahun sekarang akan berdampak pada produksi padi satu tahun kedepan, atau dapat juga dikatakan bahwa ketika impor beras mengalami perubahan (peningkatan atau penurunan pada tahun sebelumnya) maka hal tersebut akan mempengaruhi produksi padi dimasa yang akan datang Kata kunci : Produksi padi, Impor beras, dan Perdagangan internasioana