STRATEGI PENDIDIKAN GURU AGAMA (AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN) DALAM MENINGKATKAN AKIDAH SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pendidikan guru agama (al-islam dan kemuhammadiyahan) dalam meningkatkan akidah siswa kelas IX di SMP Muhammdiyah 6 Yogyakarta. Tujuan penelitiain ini adalah: 1) untuk mengetahui strategi pendidikan guru agama (al-islam dan kemuhammadiyahan) di kelas IX SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta, 2) untuk mengetahui peran guru agama (al-islam dan kemuhammadiyahan) dalam meningkatkan akidah siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta, 3) untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pendidikan al-islam dan kemuhammadiyahan dalam peningkatan akidah siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Peneliti menentukan sample dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik snowballing sampling. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitiain ini adalah: 1) Strategi pendidikan guru Ismuba yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta ada dua macam; strategi di lingkungan sekolah dan strategi yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. 2) Peran guru agama (al-Islam dan Kemuhammadiyahan) di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta lebih berperan sebagai Mu’allim dan Mu’addib. Hal ini relevan karena pengetahuan yang ditransfer oleh guru akan beriringan dengan praktek pada realitas kehidupan siswa, 3) strategi pendidikan akidah yang ditetapkan oleh guru agama terhadap siswa sudah berhasil, hanya kurang efektif bagi beberapa siswa. Dari ketiga pembagian akidah yakni siswa yang akidahnya baik, cukup baik, dan kurang baik tersebut secara umum yang mendominasi adalah akidah siswa sudah baik, tercerimin dari perilaku dan kesadaran ibadah mayoritas siswa kelas IX yang ada di sekolah tersebut sudah baik. Siswa kelas IX yang semakin hari semakin tertib dan disiplin dalam pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas yaitu pada saat mengikuti program keagamaan di sekolah. Beberapa siswa yang agak susah diatur dan kurang antusias, tidak disebabkan karena strategi atau metode guru agama yang kurang tepat. Hal itu lebih disebabkan beberapa faktor diantaranya karena kurangnya itikad baik dari siswa itu sendiri untuk menyenangi materi agama yang diajarkan, kebiasaan susah diatur dan seenaknya sendiri dari siswa yang dibawa dari rumah, dan kurangnya keterlibatan orang tua dalam mendidik dan mengatur anaknya