PENGARUH PERAN GURU DAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK DI SD MUHAMMADIYAH SURYOWIJAYAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh peran guru terhadap religiusitas peserta didik di SD Muhammadiyah Suryowijayan Yogyakarta, (2) Pengaruh interaksi sosial teman sebaya terhadap religiusitas peserta didik di SD Muhammadiyah Suryowijayan Yogyakarta, dan (3) Pengaruh peran guru dan interaksi sosial teman sebaya terhadap tingkat religiusitas peserta didik di SD Muhammadiyah Suryowijayan Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel peran guru (X1), variabel interaksi sosial teman sebaya (X2), dan religiusitas peserta didik (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik SD Muhammadiyah Suryowijayan yang berjumlah 264 kemudian diambil sampel sebanyak 135 orang. Instrumen pengumpulan data adalah angket/kuesioner yang terdiri atas 24 butir untuk variabel peran guru (X1), 15 butir untuk variabel interaksi sosial teman sebaya (X2), dan 25 butir untuk variabel religiusitas peserta didik (Y). Analisis data dengan menggunakan analisis uji regresi linier sederhana dan uji regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh antara peran guru dan interaksi sosial teman sebaya terhadap religiusitas peserta didik di SD Muhammadiyah Suryowijayan. Religiusitas peserta didik bukan merupakan unsur bawaan yang siap pakai, melainkan mengalami proses perkembangan dalam mencapai kematanganya. Dalam prosesnya religiusitas peserta didik mendapatkan pengaruh dari peran guru dan interaksi sosial teman sebaya di sekolah. Hal ini menunjukan bahwa peran guru di sekolah tidak hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga mentransfer spiritualitas kepada peserta didik. Ia tidak hanya pembawa ilmu pengetahuan akan tetapi juga menjadi contoh seorang pribadi manusia melalui peranya di sekolah. Dalam proses interaksi sosial dengan teman sebaya di sekolah, terjadi hubungan timbal balik dimana individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lainya, proses tersebut berlangsung dalam pelaksanaan budaya religius di sekolah. Semakin baik peran guru dan interaksi sosial dengan teman sebaya di sekolah maka peluang untuk mempengaruhi religiusitas peserta didik semakin besar