PENANAMAN NILAI-NILAI KETAUHIDAN PADA ANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERCERITA DI SDIT BINA ANAK ISLAM KRAPYAK

MUHAMMAD NUR SADDAM. Penanaman Nilai-Nilai Ketauhidan Pada Anak Melalui Metode Pembelajaran Bercerita di SDIT Bina Anak Islam Krapyak. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode dalam pembelajaran PAI menjadi hal yang sangat penting. Ratusan metode pembelajaran dapat dengan mudah dijumpai. Penggunaannya dapat disesuaikan dengan materi pelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang praktis dan efektif adalah metode bercerita. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang penerapan metode pembelajaran bercerita dalam menanamkan nilai-nilai ketauhidan pada anak yang dilakukan di SDIT Bina Anak Islam Krapyak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SDIT Bina Anak Islam Krapyak. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpukan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berjalan sesuai dengan harapan yaitu terwujudnya generasi yang Qur’ani, unggul dalam IPTEK dan Akhlak Islami. Pembelajaran dilakukan secara klasikal dan di luar kelas (Outdoor Study). Dalam menyampaikan pembelajaran PAI, guru menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang variatif. (2) Secara operasional, pembelajaran PAI dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama guru memberikan gambaran Tauhid dan Ulul Azmi secara mendasar disertai dengan tugas-tugas. Pertemuan kedua guru menggunakan metode pembelajaran bercerita dalam menyampaikan materi Tauhid. Dalam hal ini adalah cerita Nabi Nuh As. (3) Penerapan metode bercerita dalam pembelajaran PAI memberikan dampak yang positif terhadap siswa yaitu siswa mampu: menceritakan kembali kisah Nabi Nuh As, siswa mampu mengambil hikmah dari kisah Nabi Nuh As, semakin cinta pada Allah dan para Rasul-Nya serta semakin rajin dalam beribadah. Kata Kunci: Nilai-Nilai, Ketauhidan, Metode Pembelajaran, Bercerita, Pendidikan Agama Islam