AL BANIYAT AL FIKRIYYAH LI MUALLIF FI RIWAYAT YAWMIYAT AL NAIB FI AL ARYAF LI TAWFIQ AL HAKIM (DIRASAH TAHLILIYYAH IJTIMAIYYAH ADABIYYAH LI HIPULTITINIY)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya novel Yaumiyyat an-Naib fi al-Aryaaf karya Tawfiq al-Hakim sebagai novel yang berpengaruh. Novel ini dianggap sebagai novel yang menarik karena gaya penulisannya telah banyak mempengaruhi penulis lain. Selain itu, menurut sebagian kritikus sastra, novel tersebut mencerminkan kehebatan pada kerealisan dan keefektifitasannya dalam menangkap selera masyarakat Mesir tepat pada point krusial sejarah mereka. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui struktur mental pengarang dan beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam novel Yaumiyyat an-Naib fi al- Aryaaf karya Tawfiq al-Hakim. Hal ini dikarenakan struktur mental pengarang dianggap sebagai faktor yang berpengaruh dalam proses penciptaan karya sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Adapun metode analisis pada penelitian ini melalui beberapa tahap. Pertama, menganalisis latar belakang kehidupan pengarang. Kedua, menganalisis unsur internal novel Yaumiyyat an- Naib fi al-Aryaaf. Ketiga, menganalisis struktur mental Tawfiq al-Hakim yang dipengaruhi oleh race (ras), milieu (lingkungan), dan moment (saat). Keempat, menganalisis hubungan unsur internal novel dengan struktur mental pengarang dan fakta sejarah yang menyebabkan kemunculan novel Yaumiyyat an-Naib fi al- Aryaaf. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti adalah terdapat hubungan yang erat antara struktur teks novel dengan struktur mental Tawfiq al-Hakim dan fakta sejarah. Adapun faktor yang mempengaruhi struktur mental pengarang, pertama race yang terdiri dari ras Arab (kedalaman naluri keagamaan, kegamblangan imajinasi, ketegasan indivualitas, dan kekerasan sikap), iklim dan tanah (keteguhan pendirian dan kesabaran, disiplin, spontanitas dan ekspresifitas), dan peristiwa besar yang dialami (pengaruh peradaban sungai Hindustan). Kedua milieu terdiri dari inti pembangun fisik: iklim dan tanah (keraguan yang tinggi, pasif dan fatalis, kedunguan dan jorok). Inti pembangun moral: sosial (maraknya kasus kriminal, institusi hukum yang tidak jelas menyebabkan degradasi moral masyarakat), politik (hubungan bilateral yang merugikan, rivalitas partai dan maraknya transaksi politik) dan institusi keagamaan (problem pemisahan agama dan negara). Ketiga moment terdiri dari eksperimentasi konstitusi pemerintahan. Kata kunci: race, milieu, dan momen