Tokoh Kartun Superhero Sebagai Refleksi

Tugas Akhir sebagai prasyarat studi S-1 (strata satu) di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, ternyata mempunyai fungsi yang kompleks. Beberapa di antaranya adalah pembelajaran baik itu dari sisi teoritis maupun praktis bagi penulis. Semua itu menjadi bekal yang kemudian tidak habis-habis untuk digali, dieksplorasi dan tentunya berimbas pada kecakapan dalam berkarya seni. Judul Tugas Akhir yang penulis gagas dalam kesempatan ini adalah "Tokoh Kartun Superhero sebagai Refleksi ". Tokoh-tokoh Superhero dijadikan "sampul" penyampaian ide-ide yang tidak memiliki makna tetap. Artinya, tokoh­ tokoh Super_hero yang muncul pada setiap lukisan tidak mempunyai makna baku. Selalu berubah sesuai ide yang direpresentasikan dalam lukisan. Karya-karya Tugas Akhir ini banyak terinspirasi dari fenomena-fenomena sosial disamping juga problematika diri. Tugas Akhir ini juga tercipta dengan dilandasi harapan agar nantinya dapat menjadi bahan introspeksi, refleksi bahkan mungkin kontemplasi bagi penulis atau khalayak, mengingat terlalu banyak persoalan­ persoalan kehidupan sosial yang membutuhkan solusi untuk dipecahkan bersama. Setelah melewati proses Tugas Akhir ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap persoalan yang muncul dalam kehidupan hendaknya dielaborasi dengan menilik secara holistiklmulti dimensi, berbagai sisi dan lapisan persoalan, sehingga kita mengenal terlebih dahulu apa yang menjadi akar persoalan sehingga didapati "penawarnya".Dua puluh lukisan yang disajikan penulis, tidak semuanya merupakan karya Masterpi ece. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pemikiran , emosi, kondisi tubuh, kondisi alam (cuaca), serta studio berkarya . Beberapa karya (secara teknik) memang tidak mencapai keinginan penulis. Satu hal yang menjadi alasan adalah waktu yang terasa singkat untuk mencapai dua puluh karya optimal. Bisa dikatakan , dari sisi kuantitas jumlah itu termasuk banyak disamping harus memperhatikan kualitas (ide-teknik) . Sehingga kata "fokus" pun menjadi terkaburkan oleh konsentrasi yang dipecah-pecah. Ini menjadi usul penulis sebagai pertimbang an bagi Fakultas Seni Rupa dan Jurusan Seni Murni yang penulis cintai . Pada Bah IV, sudah dideskripsikan setiap karya yang disajika n, namun ada satu karya yAng menurut penulis dapat dikatakan mencapai kata "optimal ". Ada hal yang melandasi pemilihan tersebut, yakni dati segi ide dan tekni k. Karya yang penulis maksud berjudul "Pemutihan # 1". Banyak polemik dalam hidup, namun pada karya ini disematkan keinginan penulis untuk men etralisir semua permasalahan (terlepas dari kata mungkin-tidak mungkin). Ditilik dari tekniknya, penulis merasa karya ini mewakili capaian-capai an artistik yang penulis harapkan. Artinya, ikhwal ide, teknik dan olahan rasa pada karya ini sesuai "selera" penulis. Memang sejujurnya tulisan ini jauh dari kata sempuma, namun kritik, saran dari Bapak/lbu, saudara, ternan akan membuatnya sempuma. Penulis membuka pintu dan j endela selebar-lebamya guna menerima berbagai masukan yang tentunya mengarahkan penulis untuk lebih baik