Visualisasi Cerita Kehidupan Dalam Lukisan

Dalam bab-bab sebelumnya penulis memberi kesimpulan bahwa, menciptakan karya seni berawal dari keresahan ft.kiran yang menimbulkan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang dapat menggugah perasaan. Karya seni tercipta tidak lepas dari pengalaman hidup, karena pengalaman terkait langsung dengan apa yang pernah dijalani, yang banyak memberi rangsangan dan pengaruh secara psikologis dalam menjalani kehidupan. Dalam Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni ini, didasari oleh penghayatan terhadap pengalaman estetik penulis tentang misteri-misteri kehidupan yang mengganggu dalam fikiran. Cerita kehidupan dengan misterinya penulis rasa layak diangkat dalam Penciptaan Karya Seni Lukis ini karena, penulis merasa aneh dengan sesuatu yang masih misteri dalam kehidupan selalu menjadi sumber ingin tabu untuk mengetahui kebenarannya. Secara tematik gambaran tentang cerita kehidupan dengan berbagai misteri yang ada baik yang berada di dekat sekitar kita atau jauh dari penglihatan kita yang memiliki persoalan dan keunikan dalam peranannya yang dapat memberi inspirasi dalam berkarya. Melalui penghayatan secara langsung serta melalui daya imajinasi penulis mempresentasikan cerita kehidupan tersebut yang ditransformasikan kedalam karya seni lukis dengan karakter orisinilitas yang penulis miliki. Proses pembuatan karya ini melewati beberapa tahapan mulai dari pelapisan kanvas, pemindahan sketsa, pengeblokan bidang gambar, pembuatan tekstur, penjemuran, pembentukan obyek, pembuatan kolase dari kulit ditatah ornamen, penjahitan kolase, merespon tekstur untuk membuat kesan bervolume dan tahap akhir penggarapan detail dengan di akhiri pemberian wama terang membuat kesan mengkilat. Dalam pembuatan tiap karya lukisan penulis memvisualkan ide-ide kedalam kanvas merasakan keasyikan dengan menambah detail-detail dekoratif untuk menambah keindahan visual lukisan . Menurut detail-detail dekoratifuya lukisan Tugas Akhir ini dapat digolongkan lukisan dekoratif. Figur-figur yang ada digambarkan secara realistik tetapi dilebih-lebihkan . Untuk beberapa lukisan seperti Zamrud Khatulistiwa, 36, dapat digolongkandalam lukisan surealistik. Dari karya-karya yang penulis ciptakan, semoga tidak hanya dapat dinikmati secara visual semata, melainkan secara muatan pesan dapat memberi nilai positif dan menggugah fikiran dan perasaan pada orang yang mengapresiasinya . Harapannya semoga melalui karya ini bisa lebih menghargai arti kehidupan dengan rasa perdamaian dengan selalu berfikir untuk memahami tanda-tan da dari setiap misteri kehidupan. Dalam persoalan ini mungkin ada orang yang telah mengangkat cerita kehidupan , namun setiap individu memiliki sudut pandang dan karakter yang berbeda dalam menggamb arkannya. Penulis merasa dalam kehidupan masih banyak misteri yang belum terungkap dengan persoalan dan keanehan yang menakjubkan untuk bisa digali dan pahami lagi dengan mata seni