Bermain Bersama Ikan Sebagai Sumber Inspirasi Dalam Seni Grafis

Setelah melakukan pengamatan terhadap obyek ikan, penulis melahirkan suatu persepsi tentang gagasan atau ide dalam membuat karya tugas akhir karya seni dengan bentuk dan teknik yang menarik untuk diangkat menjadi karya seni. Bagi penulis dalam berkarya tidak semata - mata meniru kenyataan obyek secara langsung, melainkan menekankan pada ekspresi pribadi, sehingga bentuk yang dihadirkan merupakan bentuk-bentuk yang tidak realistik fotografis, tetapi merupakan bentuk yang dideformasi. Untuk pengisian warna, penulis memilih warna hitam -putih sebagai warna dominan yang penul is pandang sebagai warna paling sederhana namun cukup kontras dan menarik, selain itu dengan alasan agar audience lebih mudah membaca karyanya dan tidak terpengaruh oleh intimidasi dari dalam karya secara berlebih an. Uraian kesimpulan diatas telah jelas bahwa bahwa dalam menciptakan karya seni mampu mewakili perjalanan hidup dan kejiwaan seseorang, baik keseluruhan maupun sebagian dari si seniman maupun orang lain menurut gerak hati, perwatakan, dan ciri khas masing-masing , jadi dalam karya seni penulis , yang menjadi dasar pemikiran adalah bentuk ikan dan figur manusia gemuk yang memiliki nilai estetis dan melalui proses pembuatan terdapat peri stiwa yang sangat menarik. Diantara karya Tugas Akhir yang disajikan banyak karya yang sesuai dengan maksud dan tujuan penulis, namun ada diantara beberapa karya yang penulis anggap sangat mewakili ide yang diharapkan sebagi contoh karya Gambar. 25 yang berjudul "Takkan Kulepas Dirimu [Kan Kupegang Erat-erat] ". Dalam karya tersebut, penuli s menganggap bahwa pencitraan ikan dan figur manusia gemuk sangat selaras dan unik. Ide Ikan yang divisualisasikan sebagai mobil-mobilan melambangkan bahwa ikan memiliki gerak, dan kemudian diberi tali dipegang erat-erat sebagai tanda kecintaan pada ikan. Adapun karya yang penul is nilai kurang mewakili ide adalah karya Gambar. 27 yang berjudul" Kriting juga akhirnya ikanku", bentuknya terlalu kaku , kurang luwes, dan kurang artistik