Imaji Tentang Dosa

Dalam karya-karya tugas akhir ini , penulis mengimajinasikan berbagai dosa yang tersirat dalam Alkitab dan realita kehidupan sehari-hari. Penulis membuat visualisasi dosa tersebut, dengan bantuan referensi dari berita melalui media elektronik dan surat kabar. Beberapa karya mengekspose figur manusta pohon sebagai simbol kebaikan dan figur-figur lain sebagai penggambaran kejahatan. Penulis membangun komposisi figur tersebut dalam bentuk karya seni. Figur-figur manusia dengan berbagai adegan sebagai representasi visual maupun simbol merupakan refleksi kegelisahan penulis, terhadap kehidupan dan dosa. J Dalam penciptaan, penulis banyak menyajikan karya hitam putih. Karya hitam putih disajikan untuk menunjukkan sisi yang tegas dari sebuah kritikan dalam sebuah karya. Hitam putih menunjukkan sisi realita kehidupan manusia yang kadang diganti oleh warna-wama, agar sebuah dosa menjadi tetap menarik untuk dinikmati. Kemudian karya berwarna (polychrome) dibuat untuk menunjukkan warna dosa dalam kehidupan. Di antara karya hitam putih dan karya berwarna (polychrome), dimunculkan juga warna abu-abu dengan visual yang sama. Warna abu-abu menunjukkan keberadaan wilayah nyaman sebuah dosa yang biasa disebut dengan zona abu-abu. Masalah yang muncul dalam pembuatan karya Imaji Tentang Dosa ini sangatlah beragam , mulai dari pencarian ide sampai dengan proses pengerjaan karya. Banyaknya muatan yang ingin disampaikan menjadikan kendala dalam proses penciptaan, terutama pada pembuatan sketsa awal. Berbagai referensi karya dari seniman terdahulu membantu pemecahan masalah yang terjadi. Karya berukuran besar juga menjadi kendala dalam seni grafis karena dibutuhkan teknik khusus dalam tahap pencetakan karya. Teknik khusus ini mengacu pada alat bantu pada proses pencetakan, untuk membantu menjaga agar karya yang dicetak tidak bergeser pada saat proses pencetakan dikerjakan. Semoga pesan yan g tertuang dalam karya-karya seni ini dapat menjadi bahan perenungan akan penerapan moral dalam kehidupan yang menjadi kewajiban manusia sebagai upaya menuju kehidupan yang lebih baik. Bagi diri penulis karya-karya ini merupakan bagian dari respon atas kehidupan manu sia, dimana sebuah realita tentan g kebobrokan moral dan mental yang memicu perbu atan dosa diungkapkan dalam sebuah karya. Karya Sign of the Thiefs, Lie of Life, The Gluttony, a Pride, Seven Sins, dan Anger by Angel, merupakan karya-karya yang bisa dikatakan lebih optimal dari karya-karya yang lain. Akan tetapi dari seluruh karya tersebut, karya Sign of the Thiefs merupakan karya dengan pencapaian paling optimal. Karya ini berhasil mengangkat kegelisahan-kegelisahan penulis selama proses berkaryanya. Secara teknik dan visual karya ini memiliki kelebihan dibanding karya-karya lain , serta lebih vulgar menggambarkan dosa yang ingin disampaikan secara visual. Sedangkan karya berjudul Aku yang Paling Cantik, merupakan karya dengan pencapaian yang tidak optimal , karena karya ini digarap kurang maksimal. Dalam proses pencukilan karya ini tidak digarap langsung oleh penulis sehingga, penjiwaan dan roh dari karya ini tidak muncul. Hal ini disebabkan karena jiwa dan pikiran sang pencukil tidak tertuj u pada konsep yang disampaikan