Problem utama kehidupan dalam era pluralitas agama adalah terjadinya Konfli, baik antar individu maupun kelompok. Konflik bisa disebut sebagai entitas yang abadi dalam setiap perbedaan. Karena itu, menghilangkannya semasih ada perbedaan adalah “mustahil”, tetapi yang bisa dilakukan adalah meminimalisir. Strateginya adalah penerapan pendidikan multikultural dalam kurikulum, selain adanya kesepakatan dialog dari kalangan yang berbeda. Namun, perlu ditegaskan bahwa sesuai dengan peran dan fungsi pokok pendidikan sebagai transfer nilai dan pengetahuan (transfer of values and knowledge), maka pendidikan multikultural memiliki cita-cita ideal, yaitu terwujudnya perdamaian, keadilan, dan persaudaraan sosial, anti konflik, kekerasan, dan diskrimina...