Penggunaan Hormon Metiltestosteron untuk Maskulinisasi Elver Ikan Sidat (Anguilla Bicolor Bicolor) dari Perairan Estuaria Segara Anakan

Saat ini laguna Segara Anakan mengalami penyempitan akibat sedimentasi sehingga kondisi lingkungan di daerdh tersebut juga mengalami Perubahan; hutan mangrove berkurang, daerah esturaria menyempit, dan kualitas perairan berkurang. Penyempitan laguna tersebut dapat mengakibatkan jumlah benih ikan sidatyang masuk ke perairan tawar semakin menurun, padahal hingga saat ini pasokan benih ikan sidat di Indonesia masih tergantung pada penangkapan di alam Untuk menjaga kelangsungan hidup ikan sidat di Indonesia, perlu segera dikembangkan USAha budidaya. Kesulitan dalam budidaya ikan sidat adalah tidak mampunya ikan tersebut baik jantan maupun betina untuk ovulasi atau spermiasi di bawah kondisi lingkungan budidaya, perlakuan dengan hormon dipakai sebagai jalan keluar. Untuk keperluan materi dalam induksi hormonal terhadap pematangan gonad, spermiasi dan ovulasi, diperlukan induk jantan maupun betina. Upaya maskulinisasi dengan menggunakan hormon metiltestosteron (MT) melalui pakandilakukan dalam penelitian ini karena terdapat kesulitan memperoleh ikan sidat dewasa Anguilla bicolor bicolor di alam yang berkelamin jantan. Ada 9 kombinasi perlakuan yang digunakan, 3 macam dosis MT (M0, ma mmg MT/kgpakan) dan 3 macam lama perlakuan pemberian MT (dalam hari) (W30, U, 60). Hasil menunjukkan bahwa pemberian MT dosis I00 mg/kg pakan dengan lama waktu pemberian 30 hari menghasilkan 80% jantan. Pemberian MT 100 mg/kgpakan dengan lama waktu pemberian 45 hari menghasilkan 100% interseks. Maskulinisasi tidak diperoleh dari kelompok kontrol dan dosis 200mg MT/kg pakan