Latar belakang: Maloklusi Angle Klas II divisi 2 sering disertai coverbite dan merupakan kasus yang sulit dirawat dan mudah relaps. Keberhasilan perawatan kasus maloklusi Angle klas II divisi 2 bergantung pada variasi yang menyertai baik pada jaringan keras atau jaringan lunak. Bila variasi ringan, keberhasilan perawatn baik, tetapi bila terdapat kelainan skeletal parah, keberhasilan perawatan akan sulit dicapai. Tujuan: Tujuan dari artikel ini adalah untuk menyajikan hasil perawatan ortodontik teknik Begg pada kasus maloklusi Angle klas II divisi 2 yang disertai coverbite. Laporan Kasus: pasien wanita dengan usia 19 tahun mengeluhkan gigi depan atas masuk dan tidak rapi. Diagnosis: maloklusi Angle klas II divisi 2 dengan retrognatik mandib...
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari keadaan normal. Maloklusi dapat terjadi karena peny...
Maloklusi merupakan variasi biologis yang berhubungan dengan fungsi abnormal otot-otot wajah, pengun...
Background: Class II division 1 malocclusion characterized by mandibularretrognation, deep bite and ...
Latar belakang: Maloklusi Angle Klas II divisi 2 sering disertai coverbite dan merupakan kasus yang ...
Maloklusi Klas II divisi 1 sering disertai overjet besar dan palatal bite, koreksi overjet besar dan...
Latar Belakang: Maloklusi Pseudo kelas III ditandai dengan hubungan yang tidak harmonis antara relas...
Maloklusi Angle Klas II divisi I dapat disertai dengan crowding, open bite dan deep bite. Tujuan per...
Latar Belakang: ketidakharmonisan ukuran rahang dengan gigi merupakan salah satu bentuk etiologi mal...
Treatment of maloclussion angle class II division 2 in adult patient with two maxillary premolar ext...
Overjet negatif pada maloklusi klas III dapat terjadi karena penyimpangan hubungan incisivus atas da...
Maloklusi Angle Klas II divisi I dapat disertai dengan crowding, open bite dan deep bite. Tujuan per...
Latar Belakang: Maloklusi Pseudo kelas III ditandai dengan hubungan yang tidak harmonis antara relas...
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari keadaan normal. Maloklusi dapat terjadi karena peny...
Karet elastik ortodontik dapat digunakan pada berbagai macam maloklusi, yaitu maloklusi kelas I, kel...
Gigi kaninus sangat penting untuk estetika dan fungsi mastikasi seseorang. Impaksi gigi adalah gaga...
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari keadaan normal. Maloklusi dapat terjadi karena peny...
Maloklusi merupakan variasi biologis yang berhubungan dengan fungsi abnormal otot-otot wajah, pengun...
Background: Class II division 1 malocclusion characterized by mandibularretrognation, deep bite and ...
Latar belakang: Maloklusi Angle Klas II divisi 2 sering disertai coverbite dan merupakan kasus yang ...
Maloklusi Klas II divisi 1 sering disertai overjet besar dan palatal bite, koreksi overjet besar dan...
Latar Belakang: Maloklusi Pseudo kelas III ditandai dengan hubungan yang tidak harmonis antara relas...
Maloklusi Angle Klas II divisi I dapat disertai dengan crowding, open bite dan deep bite. Tujuan per...
Latar Belakang: ketidakharmonisan ukuran rahang dengan gigi merupakan salah satu bentuk etiologi mal...
Treatment of maloclussion angle class II division 2 in adult patient with two maxillary premolar ext...
Overjet negatif pada maloklusi klas III dapat terjadi karena penyimpangan hubungan incisivus atas da...
Maloklusi Angle Klas II divisi I dapat disertai dengan crowding, open bite dan deep bite. Tujuan per...
Latar Belakang: Maloklusi Pseudo kelas III ditandai dengan hubungan yang tidak harmonis antara relas...
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari keadaan normal. Maloklusi dapat terjadi karena peny...
Karet elastik ortodontik dapat digunakan pada berbagai macam maloklusi, yaitu maloklusi kelas I, kel...
Gigi kaninus sangat penting untuk estetika dan fungsi mastikasi seseorang. Impaksi gigi adalah gaga...
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari keadaan normal. Maloklusi dapat terjadi karena peny...
Maloklusi merupakan variasi biologis yang berhubungan dengan fungsi abnormal otot-otot wajah, pengun...
Background: Class II division 1 malocclusion characterized by mandibularretrognation, deep bite and ...